Habis Ambles 6% Langsung Naik 3%, Cuma Batu Bara yang Bisa!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 December 2021 06:55
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan ini terjadi setelah terjadi koreksi dua hari beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 150,15/ton. Melesat 3,84% dibandingkan hari sebelumnya.

Meski harga si batu hitam naik lumayan tajam, tetapi belum bisa menutup koreksi sebelumnya yang terjadi selama dua hari beruntun. Dalam dua hari itu, harga ambles 6,16%.

Kenaikan harga batu bara hari ini terjadi setelah rilis data impor China. Pada November 2021, Negeri Tirai Bambu mengimpor 35,05 juta ton batu bara, tertinggi sepanjang tahun ini.

Dalam 11 bulan pertama 2021, impor batu bara China tercatat 292,32 juta ton. Tumbuh 10,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pasokan batu bara di pembangkit listrik juga memadai. Per 24 November 2021, stok batu bara di pembangkit listrik mencapai 147 juta ton.

China adalah konsumen batu bara terbesar di dunia. Jadi kala konsumsi China naik, harga batu bara bakal terdongkrak.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular