Omicron Diyakini Tak Akut, Dow Futures Melesat 345 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Selasa, 07/12/2021 20:30 WIB
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa (7/12/2021), di tengah optimisme seputar perkembangan virus Covid-19 varian Omicron.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melejit 345 poin dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 menguat 0,1% dan kontrak Nasdaq lompat 1,8%. Saham siklikal kembali diburu

Saham kapal penumpang Carnival dan Norwegian Cruise Line Holdings kompak melesat 3,5%. Sementara itu, saham Apple lompat 1,8% di sesi pra-pembukaan menyusul rekomendasi beli Morgan Stanley dengan target harga US$ 200/saham.


Saham-saham produsen chip komuter melesat di sesi pra-pembukaan. Saham Intel melesat 8,4% dan NVIDIA lompat 3,7% menyusul kabar bahwa Intel akan menggarap produksi mobil nirsupir, Mobileye, pada pertengahan tahun 2022. Saham Tesla melonjak nyaris 4%.

Kemarin, indeks Dow Jones melesat 650 poin, sedangkan S&P 500 lompat 1,1%. Adapun indeks Nasdaq membalik posisi koreksi menjadi reli sebesar 0,9%.

"Berkurangnya ketakutan seputar Omicron memberi jalan bagi investor untuk memposisikan diri mengantisipasi The Fed yang lebih hawkish," tutur Fiona Cincotta, analis senior pasar keuangan City Index, seperti dikutip CNBC International.

Saham farmasi GlaxoSmithKline menguat 1% menyusul kabar bahwa obat besutannya yakni terbukti efektif melawan omicron. Investor bertaruh bahwa strain terbaru tersebut memiliki efek yang lebih ringan alias tidak mematikan.

Dengan pemulihan tersebut, pasar pun kian percaya bahwa kebijakan moneter yang lebih ketat di AS bisa dijalankan. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) cenderung mendongkrak laju pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder menjadi US$ 30 miliar/bulan.

Fokus pasar akan beralih pada data inflasi November yang akan dirilis pekan ini yang diperkirakan masih lebih panas dari bulan sebelumnya. Hal ini memberi alasan bagi The Fed untuk mengurangi kebijakan uang longgar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produk Unggulan Asuransi 2025 Saat Ekonomi Penuh Tantangan