Winter is Coming! Tapi Kok Harga Batu Bara Rontok?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 December 2021 06:52
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara ambles pada perdagangan kemarin. Musim dingin yang tidak terlampau dingin membuat harga komoditas energi berguguran.

Kemarin, harga batu bara di pasar IC Newcastle (Australia) ditutup di US$ 144,6/ton. Anjlok 4,55% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Ini membuat harga si batu hitam melemah dua hari beruntun. Selama dua hari tersebut, koreksinya mencapai 6,23%.

Penyebab koreksi batu bara adalah musim dingin di belahan bumi utara yang sepertinya lebih hangat. Di Amerika Serikat (AS), suhu udara musim dingin 2021 kemungkinan lebih hangat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Seiring dengan La Nina yang terjadi pada musim dingin kali ini, kami mengantisipasi suhu udara di bawah terjadi hanya di sebagian wilayah utara AS. Sementara sebagian besar wilayah laiinnya mengalami suhu udara yang lebih tinggi," ungkap Jon Gottschalk, Chief Operational Prediction Branch di US National Oceanic and Atmospheric Administration, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

winterSumber: US NOAA

Musim dingin yang lebih hangat ini membuat kebutuhan penghangat ruangan tidak terlalu besar. Ini membuat konsumsi listrik pun tidak melonjak tajam.

Hasilnya, harga komoditas energi untuk pembangkit listrik bertumbangan. Tidak hanya batu bara, harga gas alam ambrol 10,77% pada pukul 06:44 WIB hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular