
Gawat! Saham Perusahaan China Ambruk Berjamaah di Wall Street

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor ramai-ramai 'menghukum' saham perusahaan China yang diperdagangkan di AS pada hari Jumat karena Didi Global Inc. mengatakan sedang mencari cara untuk menghapus pencatatan saham di Wall Street beberapa bulan setelah penawaran umum perdana dilakukan dan menyebabkan kemarahan Beijing.
Keputusan perusahaan ride-hailing China untuk menghapuskan pencatatan sahamnya dari New York Stock Exchange dan melanjutkan pencatatan di Bursa Hong Kong menandai tahap baru keluarnya perusahaan China dari pasar AS.
Tidak hanya Didi yang sahamnya ambles 22,18% pada perdagangan Jumat (3/12) akhir pekan lalu, penurunan juga terjadi secara luas di banyak perusahaan Chinalain yang terdaftar di AS, dengan saham di Alibaba Group Holding Ltd. turun 8,2%, menyebabkan kapitalisasi pasar perusahaan menguap sekitar US$ 27 miliar. Harga saham Pinduoduo Inc. menyusut 8,2%, dengan perusahaan mesin peramban raksasa China, Baidu Inc. terkoreksi 7,8%. Selanjutnya perusahaan e-commerce JD.com Inc. harga sahamnya juga ikut melemah 7,7%.
Didi tidak memberikan alasan khusus secara terperinci terkait alasan untuk delisting, perusahaan hanya menyebutkan bahwa keputusan tersebut telah mendapat dukungan dari jajaran direksi dan komisaris dan nantinya akan membutuhkan suara pemegang saham.
Perusahaan langsung mendapatkan masalah dari Beijing setelah penawaran umum perdana senilai US$ 4,4 miliar. IPO tersebut menyebabkan regulator China yang ketakutakan akan keamanan data domestik meluncurkan tinjauan keamanan, menarik produk Didi dari toko aplikasi China dan memulai perombakan yang lebih luas terkait aturan pencatatan perusahaan China di bursa luar negeri.
Pengumuman Didi datang ketika Washington telah mengambil sikap hawkish terhadap perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS dan Beijing menyerukan perusahaan-perusahaannya untuk pulang.
Pada hari Kamis, Komisi Sekuritas dan Bursa mengadopsi aturan yang akan memformalkan proses bagi perusahaan-perusahaan China untuk dikeluarkan dari pasar saham AS, jika mereka gagal menyerahkan laporan audit kinerja mereka selama tiga tahun berturut-turut.
Cabutnya Didi dari pasar saham AS tentu membuat investor yang membeli IPO mengalami kerugian, setelah serangan peraturan Beijing selama berbulan-bulan membuat harga saham perusahaan kian merosot.
Meski belum diketahui tindakan apa yang akan diambil Didi selanjutnya, investor percaya bahwa solusi terbaik adalah bagi Didi untuk melantai di Hong Kong dulu sebelum resmi delisting di AS. Opsi tersebut akan menciptakan kekacauan paling sedikit dan sepertinya merupakan rute yang lebih disukai oleh perusahaan dan juga Beijing.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Digebuk' China-AS, Raksasa Didi Keluar dari Wall Street