
Bursa Saham Global 'Berdarah-darah', IHSG Alami 'Luka Ringan'

Meski demikian, Presiden AS Joe Biden, menegaskan tidak akan melakukan lockdown meski sudah ada beberapa kasus positif Covid-19 Omicron di Negeri Paman Sam.
"Kami akan melawan varian ini dengan ilmu pengetahuan dan kecepatan. Bukan kekacauan dan kebingungan," tegas Biden, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kebijakan yang ditempuh pemerintahan Biden adalah pelancong yang masuk ke AS wajib dites sebelum keberangkatan dengan hasil negatif, meski sudah divaksin. Penggunaan masker diwajibkan di pesawat, kereta api, dan transportasi umum lainnya.
Varian Omicron sendiri sudah sampai negara tetangga Indonesia. Australia, Singapura dan Malaysia sudah melaporkan adanya kasus positif.
Sementara itu dari dalam negeri IHS Markit pekan ini mengumumkan aktivitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) bulan November sebesar 53,9, turun jauh dari bulan sebelumnya 57,2 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan PMI di Indonesia.
Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai titik start. Kalau di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang berada dalam fase ekspansi.
Artinya, sektor manufaktur Indonesia masih berekspansi, tetapi mengalami pelambatan.
"Sektor manufaktur Indonesia terus pulih dari dampak pandemi Covid-19, sektor ini membukukan ekspansi selama tiga bulan beruntun. Meski permintaan dan produksi melambat dibandingkan Oktober, tetapi tetap tumbuh kuat," sebut keterangan tertulis IHS Markit.
Jingyi Pan selaku Economic Associates Director IHS Markit, menambahkan secara umum sektor manufaktur Indonesia masih tumbuh tinggi seiring pemulihan dari serangan virus corona varian Delta pada tengah tahun ini. Dunia usaha terus meningkatkan produksi dan serapan tenaga kerja.
Akan tetapi, lanjut Pan, ada masalah baru yaitu ketersendatan pasokan alias supply constraints. Tingginya permintaan belum bisa diimbangi oleh produksi, terutama untuk pasokan bahan baku. Sisi distribusi juga tersendat, karena ternyata kontainer yang beroperasi belum cukup untuk melayani permintaan yang tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]