
Nasib Malang IHSG, Kena Profit Taking di Akhir Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir ambles di zona koreksi dengan pelemahan 0,69% ke level 6.538,51 pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (3/12/2021).
Saat IHSG terkoreksi, terpantau ada 233 saham menguat, 284 melemah dan sisanya 144 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 11,44 triliun dan asing net sell di pasar reguler sebesar Rp 428 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) keduanya menjadi saham yang paling banyak dilego asing dengan net sell masing-masing Rp 89,8 miliar dan Rp 58 miliar.
Sedangkan saham yang paling banyak diburu adalah saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 67,6 miliar dan Rp 51,8 miliar.
Nilai transaksi mencapai Rp 6,29 triliun. Asing net sell di pasar reguler sebesar Rp 96,6 miliar. Mayoritas saham big cap seperti bank kakap yang bobot indeksnya lebih dari 10% juga turun sehingga membuat IHSG tertekan.
Sentimen global sebenarnya cenderung positif. Semalam bursa saham Wall Street rebound. Indeks S&P 500 dan Dow Jones naik lebih dari 1%.
Di tengah kekhawatiran yang ada tentang penyebaran varian Omicron, sejumlah kabar yang melegakan pun datang. Kali ini kabar optimis mengenai virus itu datang dari Hong Kong dan Australia.
Melansir Straits Times, sekelompok ilmuwan Hong Kong telah berhasil mengisolasi varian Omicron untuk menjadi sampel medis. Hal ini berguna untuk penelitian lebih lanjut demi mengetahui respon kekebalan yang tepat atas virus ini.
Dalam keterangan resmi University of Hong Kong (HKU), pengisolasian virus ini merupakan yang pertama di Asia. Tim peneliti saat ini sedang memperluas pengamatan virus untuk menilai penularan, kemampuan penghindaran kekebalan, serta menebak patogenisitasnya.
Kabar baik lainnya, regulator kesehatan Inggris pada Kamis (2/12) memberikan lampu hijau untuk penggunaan obat Covid-19 terbaru. Obat itu merupakan pengembangan yang dilakukan perusahaan farmasi GlaxoSmithKline.
Pemberian izin ini menambah panjang laporan obat-obatan Covid-19 yang juga dianggap mampu melawan Varian Omicron. Sebelumnya, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan obat pengobatan Covid-19, Paxlovid, yang saat ini sedang dikembangkan perusahaannya mampu melawan infeksi varian itu.
Namun karena IHSG sudah terbang tinggi lebih dari 1% kemarin, maka wajar saja jika hari ini terkoreksi karena ada indikasi ambil untung (profit taking).
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000