Ternyata Ini Tujuan Rights Issue Kimia Farma 2022
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan penguatan modal di PT Kimia Farma Tbk (KAEF) perlu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku obat yang saat ini masih tinggi.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan saat ini kementerian berfikus untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredient (API). Saat ini 90% bahan baku obat masih dipenuhi dari impor, hanya 10% sisanya yang dipenuhi oleh produksi di dalam negeri.
"Jadi diharapkan dengan adanya rights issue ini bukan hanya perkuat struktur permodalam Kimia Farma," kata Pahala dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).
"Target kita dalam tiga tahun mendatang komposisi TKDN obat Kimia Farma bisa meningkat 20% sehingga dari 95% jadi 75%," imbuh dia.
Selain untuk meningkatkan TKDN bahan baku obat, Pahala juga menyinggung mengenai penggunaan jasa telemedicine yang bisa dilakukan oleh jaringan yang dimiliki Kimia Farma.
"Bagaimana bisa memberikan jasa layanan pengobatan dan kedokteran melalui cara elektronisasi dan itu salah satu alternatif dan meningkatkan fasilitas produksi dan gimana juga meningkatkan kapasitas produksi active ingredient atau bahan baku obat di Indonesia yang lebih meningkat," paparnya.
Menteri BUMN Erick Thohir juga menyebut bahwa rencana rights issue ini dilakukan untuk memperkuat bisnis Kimia Farma ke depannya.
"Konteksnya Kimia Farma suka tidak suka ritel atau distirbusi Kimia Farma harus diperkuat. Sama yang kalo kita bulang penyeimbang konteks lainnya ini yang kita lakukan di Kimia Farma supaya makin besar dan bisa masuk ke daerah yang belum punya perwakilan di daerah tersebut," terang dia di kesempatan yang sama.
(mon/hps)