Omicron-Fed Jadi Ancaman, Bagaimana Masa Depan Rupiah?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 December 2021 16:40
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jika dilihat secara teknikal, tekanan bagi rupiah cukup besar setelah bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50), MA 100, dan MA 200.

Selain itu, rupiah juga membentuk pola Inverse Head and Shoulders yang menjadi sinyal kenaikan suatu aset. Dalam hal ini USD/IDR bergerak naik yang artinya rupiah mengalami pelemahan.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) HarianĀ 
Foto: Refinitiv

Puncak bawah Inverse Head and Shoulders berada di Rp 14.020/US$ sementara Neckline berada di kisaran Rp 14.320/US$. Artinya ada jarak sebesar 290 poin.

Ketika Neckline ditembus (break out), maka rupiah berpeluang melemah sebesar jarak tersebut. Maka selama rupiah tertahan di atas Rp 14.320/US$, ada risiko melemah 290 poin ke Rp 14.600/US$.

Rupiah bisa lepas dari pola ini dan berbalik menguat di Desember jika mampu kembali ke bawah Rp 14.320/US$, dan bertahan di bawahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular