
Hingga Akhir Tahun, Bank Neo Klaim Punya Modal Inti Rp 3 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) optimis mampu memenuhi ketentuan modal inti minimal sebesar Rp 2 triliun seperti yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelum 2021 berakhir.
Emiten perbankan ini menyatakan modal inti perusahaan akan berjumlah lebih dari Rp3 triliun per Desember 2021. Hingga akhir September 2021, modal inti Bank Neo Commerce masih Rp 1,03 triliun atau di bawah ketentuan OJK.
"Dalam perjalanannya kami berkomitmen membuat bank kami lebih solid, sehingga kami lakukan penguatan modal inti sehingga modal inti kami lebih dari Rp3 triliun pada Desember 2021 ini," kata Plt Direktur Risiko dan Kepatuhan Bank Neo Commerce Aditya Windarwo dalam konferensi pers daring, Kamis (2/12/2021).
Kewajiban bank di Indonesia memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun per akhir 2021, dan meningkat menjadi Rp 3 triliun pada 2022, diatur dalam Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum mengenai Pemenuhan Modal Inti Minimum. Bank yang gagal menjalankan aturan tersebut akan diturunkan kelasnya menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Pada akhir November lalu, Bank Neo Commerce telah mengumumkan rencana menambah modal perusahaan dengan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) V alias rights issue senilai Rp 2,51 triliun. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan Bank Neo Commerce untuk memperkuat modal inti.
Saat ini, Bank Neo Commerce tercatat memiliki 12 juta nasabah. Jumlah nasabah ini dicapai Bank Neo Commerce dalam kurun kurang dari setahun sejak perusahaan meluncurkan aplikasi Neo Bank pada Maret 2021.
VP-Head of Marketing Bank Neo Commerce Maritsen Darvita berkata, perusahaan belum berpuas diri atas jumlah nasabah yang telah didapatkan. Ke depannya, dia memastikan target penambahan jumlah nasabah akan semakin ditingkatkan.
"Kami belum cukup puas, masih ada 50% (generasi milenial dan generasi Z) dari 270 juta jiwa penduduk. (Nasabah) kami baru 12 juta lebih. Jadi kami harus mencoba menargetkan itu, target yang bisa lebih dari tahun ini (untuk 2022). Kami terus lakukan pengembangan layanan sesuai kebutuhan masyarakat. Mungkin bisa diceritakan sedikit, untuk QRIS dan direct loan kami akan launching awal tahun depan," kata Maritsen.
Demi mencapai target yang lebih tinggi pada 2022, Bank Neo memiliki berbagai produk dan layanan yang bisa diakses secara mudah oleh masyarakat. Perusahaan juga baru saja meluncurkan kampanye baru bertajuk 'Neoliuner, New Bank New Rules'.
Salah satu produk unggulan Bank Neo Commerce adalah tabungan dan deposito dengan imbal balik tinggi, sekitar 6,5% - 8% per tahun. Perusahaan ini juga menjanjikan kemudahan bagi masyarakat yang hendak membuka rekening secara daring.
"Ada produk kami untuk pembukaan rekening hanya butuh waktu 2 menit, tinggal selfie dan nanti proses biometrik pengenalan wajah dan KTP. Kemudahan lainnya terkait deposito di Bank Neo bisa buka setoran hanya dengan modal Rp 200 ribu. Tenornya kami punya program mulai dari 7 hari untuk deposito. Ada juga program Neo Now yang memungkinkan nasabah mendapat bunga secara harian. Belum lagi ada fitur bebas transfer, biaya admin, gim, dan fitur chat di aplikasi. Transfer sesama Bank Neo juga bisa dapat cashback," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aktor Gading Marten berkata kehadiran bank digital seperti Bank Neo Commerce adalah hal yang menguntungkan. Alasannya, bank digital mempermudah masyarakat yang ingin bertransaksi atau mengakses layanan keuangan cukup dari gawai masing-masing.
"Semua dimudahkan dengan kecanggihan teknologi, dan kalau ada bank digital yang akan memudahkan kita, why not? Apalagi untuk orang yang jadwalnya sibuk dan nggak sempat ke bank, paling parah misal kita ada kebutuhan mendesak di weekend dan bank tutup, kalau semua bisa dimudahkan hanya dengan satu tombol ya why not," kata Gading.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Neo Luncurkan Smart Branch di PIK, Apa Kelebihannya?