Emiten Sawit Saratoga Ubah Haluan Jadi Perusahaan Investasi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 December 2021 11:27
Kebon Sawit
Foto: IST

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sawit yang sahamnya dimiliki Grup Saratoga, PT Provident Agro Tbk (PALM) menyatakan bakal mengubah haluan bisnis dari sebelumnya di perkebunan menjadi perusahaan investasi.

Berdasarkan paparan publik perseroan, disebutkan, saat ini perseroan sedang mempersiapkan serangkaian proses untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku sehubungan dengan rencana perseroan untuk melakukan perubahan kegiatan usaha.

"Perseroan juga sedang melakukan kajian terhadap beberapa kegiatan usaha sehubungan rencana perubahan kegiatan usaha perseroan, dan pada saat ini kajian diutamakan pada perubahan kegiatan usaha menjadi perusahaan investasi," ungkap manajemen Provident Agro, dalam materi paparan publik perseroan.

Sinyal perubahan haluan bisnis ini sudah mengemuka sejak perseroan pada 23 November 2021 menjual seluruh kepemilikan saham di PT Mutiara Agam (MAG) senilai Rp 354,49 miliar. PT MAG adalah perkebunan milik perseroan yang berlokasi di Sumatera Barat dengan lahan inti seluas 6.925 hektare.

Adapun, pertimbangan dilakukannya penjualan saham di MAG tersebut lantaran, rencana transaksi merupakan kesempatan yang baik, di mana nilai perusahaan (enterprise value) yang disepakati dengan para pembeli merupakan nilai yang sangat pantas dan sangat baik sesuai dengan kondisi PT Mutiara Agam (MAG) sehingga dapat memberikan hasil investasi yang optimal.

Selanjutnya, masa berlaku Hak Guna Usaha (HGU) MAG akan berakhir pada bulan Desember 2026 dan perpanjangan HGU tersebut perlu dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian, 42% dari lahan tertanam inti milik MAG adalah tanaman tua yang harus dilakukan penanaman kembali (replanting) dalam waktu dekat. Hal ini dapat berpotensi terhadap penurunan produksi dan pendapatan MAG selama masa penanaman kembali (replanting).

Terdapat beberapa alternatif rencana penggunaan dana dari penjualan saham MAG, antara lain, melakukan investasi setelah perubahan kegiatan usaha perseroan. Melakukan pembagian dividen, dapat dalam bentuk dividen interim maupun dividen final yang berasal dari sebagian saldo laba perseroan. Terakhir, melakukan pembelian kembali saham dari para pemegang saham perseroan.

Dari sisi kinerja, sampai dengan September 2021, perseroan tercatat membukukan laba bersih Rp 209,02 miliar. Perolehan itu anjlok 76,22 persen dbandingkan periode sama di tahun sebelumnya Rp 879,48 miliar.

Akibatnya, laba per saham dasar hanya tersisa Rp 29,54. Sedangkan di akhir September 2020 sebesar Rp 124,29.

Pendapatan perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat naik 39,03 persen menjadi Rp 260,93 miliar. Rinciannya, pendapatan dari minyak kelapa sawit naik 37,42 persen menjadi Rp 235,16 miliar dan inti sawit naik 66,66 persen menjadi Rp 25,776 miliar.

Meski demikian, beban pokok pendapatan PALM naik 12,5 persen menjadi Rp 135,35 miliar. Sehingga, laba kotor perseroan naik 89,39 persen menjadi Rp 125,58 miliar. Pendapatan lain-lain anjlok 84,18 persen dan tersisa Rp 133,26 miliar. Hal itu dipicu pos perubahan nilai wajar investasi pada instrumen ekuitas anjlok 80,68 persen dan tersisa senilai Rp 124,8 miliar.

Pada perdagangan Kamis ini, terpantau harga saham PALM menguat 2,20% ke level Rp 464 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 3,30 triliun. 


(sys/sys)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emiten Sandiaga Jual Kebun Sawit Rp503 M, kok pada Jual Aset?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular