
Gegara Omongan Bos Moderna Soal Omicron, IHSG Ambles 1% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakhiri perdagangan hari ini, Selasa (30/11/2021) dengan koreksi tajam, padahal di awal sesi sempat melesat 0,6%.
Pada akhir sesi II, IHSG ambles 1,13% ke level 6.533,93. Sebanyak 182 saham menguat, 351 melemah dan 131 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 20,7 triliun.
Bersamaan dengan koreksi IHSG yang tajam, asing juga net sell besar-besaran di pasar reguler sebesar Rp 782,68 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 251 miliar dan Rp 176,8 miliar.
Sedangkan saham yang banyak diborong asing adalah saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 157 miliar dan Rp 98 miliar.
Mayoritas bursa saham Asia juga terbenam di zona merah mengekor indeks Dow Futures yang drop lebih dari 1% siang ini.
Pemicu amblesnya indeks saham global masih seputar varian baru Covid-19 yang disebut Omicron. Setelah membuat pasar kebakaran akhir pekan lalu, kemarin pasar rebound.
Namun hari ini pasar kembali menjadi hantu yang ditakuti di pasar. Perkembangan terbaru datang dari CEO Moderna yang Stephane Bancel yang mengatakan bahwa vaksin yang beredar saat ini dirasa kurang efektif terhadap varian baru tersebut.
Dari dalam negeri sentimen negatif juga datang dari adanya kenaikan PPKM di DKI Jakarta yang sebelumnya masih level 1 menjadi level 2.
Kebijakan tersebut diterapkan mulai hari ini 30 November 2021 sampai dengan 13 Desember nanti. Ditambah lagi nanti akhir tahun pemerintah juga berencana untuk kembali mengimplementasikan PPKM level III guna mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 lagi.
Melansir Reuters, Senin (29/11/2021), WHO bilang, varian virus corona Omicron kemungkinan akan menyebar secara internasional, menimbulkan risiko global yang "sangat tinggi" berkaitan dengan lonjakan infeksi yang bisa memiliki "konsekuensi parah" di beberapa area.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun untuk pertama kalinya angkat bicara perihal varian baru Covid-19 Omicron.
Berbicara saat memberikan pidato Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022, Jokowi menegaskan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.
"Kita harus tetap waspada, karena pandemi belum berakhir," kata Jokowi di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/11/2021).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
