Teror Omicron, Seberapa Buruk Efek ke Ekonomi RI?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Selasa, 30/11/2021 14:45 WIB
Foto: Infografis/Respon Pemerintah cegah omicron masuk Indonesia/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Efek Covid-19 varian Omicron diperkirakan tidak akan berdampak massive ke perekonomian dunia layaknya Delta. Meski saat ini masih belum ada data lengkap mengenai tingkat keparahan varian ini, namun banyak negara dinilai sudah lebih siap untuk menghadapinya.

Chief of Economist Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy mengatakan risiko yang dapat ditimbulkan oleh Omicron dinilai tak akan sebesar dampak dari Delta mengingat varian ini berasal dari negara yang tidak berkontribusi besar pada perekonomian dunia. Berbeda jika varian ini berasal dari negara seperti Amerika Serikat dan China.

"Indirect impact ke global, karena selama dua tahun ini Indonesia dan negara lain belajar mengenai Covid jadi reaksinya lebih cepat dan antisipatif. Eropa udah banned langsung, Indonesia juga sudah ambil langkah yang sama. Jadi respon kebijakna yang diambil lebih cepat dan antisipatif mengurangi impact global growth dan Indonesia," kata Leo dalam Economic Outlook 2022, Selasa (30/11/2021).


Dia memprediksi, tahun depan perekonomian Indonesia akan tumbuh di kisaran 5,2% atau kembali ke tingkat pertumbuhan ekonomi sebelum Covid-19. Tingkat pertumbuhan ini dinilai akan bisa dicapai didorong dengan pengendalian Covid-19 dan vaksinasi yang diharapkan bisa mencapai 70% di 2022 nanti.

Leo menjelaskan, sektor swasta akan menjadi pendorong perekonomian di 2022 nanti. Untuk itu kebijakan pemerintah di tahun depan dinilai akan kembali mengakomodasi pertumbuhan di sektor ini.

Pertumbuhan ekonomi di tahun depan juga akan didorong oleh makin meningkatnya ekspor dan investasi di dalam negeri.

Diperkirakan akan ada delapan sektor yang akan menjadi driver investasi dan diprioritaskan oleh pemerintah di tahun depan, yakni hilirisasi sumber daya mineral seperti nikel dan tembaga, sektor yang ekspor seperti otomotif, food & beverage, dan elektronik, serta sektor UMKM.

Selanutnya adalah sektor yang berhubungan dengan ekonomi hijau, sektor kesehatan, digital dan sektor pariwisata.


(mon/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Tetap Hijau Saat Ekonomi RI Tumbuh di Bawah 5%