
Gegara Omicron, Saham Farmasi Melesat Berjamaah

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten farmasi melesat pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (29/11/2021). Para investor memborong saham sektor kesehatan, termasuk farmasi, hari ini di tengah munculnya virus corona (Covid-19) varian baru B.1.1.529 atau Omicron yang mulai membuat panik pasar finansial global sejak pekan lalu.
Berikut kinerja saham farmasi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Itama Ranoraya (IRRA), saham +7,58%, ke Rp 1.845/saham
Indofarma (INAF), +5,11%, ke Rp 2.470/saham
Kimia Farma (KAEF), +4,15%, ke Rp 2.510/saham
Pyridam Farma (PYFA), +1,96%, ke Rp 1.040/saham
Darya-Varia Laboratoria (DVLA), +1,43%, ke Rp 2.840/saham
Tempo Scan Pacific (TSPC), +0,68%, ke Rp 1.490/saham
Kalbe Farma (KLBF), +0,63%, ke Rp 1.600/saham
Phapros (PEHA), +0,44%, ke Rp 1.150/saham
Saham emiten produsen peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions), serta produk swab antigen test IRRA memimpin kenaikan dengan melonjak 7,58% ke Rp 1.845/saham. Nilai transaksi saham IRRA juga jumbo, yakni mencapai Rp 35 miliar.
Dalam sepekan, saham IRRA terkerek naik 10,15%, sedangkan dalam sebulan melesat 7,58%.
Di posisi kedua dan ketiga ada duo saham pelat merah INAF dan KAEF yang masing-masing melesat 5,11% dan 4,15%. Nilai transaksi untuk masing-masing kedua saham tersebut adalah Rp 7 miliar dan Rp 33 miliar.
Dalam sepekan, saham INAF menguat 4,66%, sedangkan saham KAEF naik 2,87%.
Saham anak usaha KAEF, PEHA, juga menguat 0,44%, setelah memerah dalam 2 hari terakhir.
Sebanyak setidaknya 6 saham emiten pengelola rumah sakit (RS) juga menghijau hingga siang ini.
Ambil contoh, emiten pengelola RS Omni milik Grup Emtek PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) naik 3,94%. Kemudian, saham emiten pengelola RS Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) terapresiasi 3,29%.
Kemudian, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) masing-masing menguat 3,00% dan 263%.
Virus corona Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan kini sudah ditemukan di beberapa negara termasuk tetangga Indonesia, yakni Australia. Minggu kemarin, dilaporkan ada dua kasus positif corona Omicron. Keduanya datang dari Afrika Selatan dan mendarat di Sydney.
Para ilmuwan mengatakan Omicron lebih mudah menular ketimbang varian lainnya, serta dapat mengurangi efektivitas vaksin. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menetapkan Omicron sebagai Varian of Concern (VoC).
Kemunculan Omicron dikhawatirkan akan membuat banyak negara kembali menetapkan lockdown yang pada akhirnya berujung pada perlambatan ekonomi.
Sementara itu dari dalam negeri,Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemerintah telah memperketat semua jalur transportasi untuk baik udara, laut dan darat untuk mencegah masuknya varian Omicron ke Indonesia.
"Kita juga melihat faktor risikonya siapa saja yang banyak penerbangannya ke Indonesia dan kita lakukan ini bukan hanya untuk pelabuhan udara tapi juga perbatasan pelabuhan laut dan juga darat karena pengalaman kita varian delta justru masuknya dari laut, jadi kita jaga di sana," ujar Budi dalam Konferensi Pers mengenai Respon Pemerintah dalam Menghadapi Varian Omicron, secara virtual, Minggu (28/11/2021).
Untuk mencegah varian Omicron yang saat ini telah menyebar ke sejumlah negara, pemerintah juga melarang Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari negara kawasan Afrika dan negara - negara yang memiliki potensi untuk menyebarkan virus Omicron.
Budi menyebut, pemerintah telah banyak belajar selama pandemi dan tidak mau kecolongan lagi, sehingga semua jalur harus diawasi dengan ketat.
Perkembangan varian Omicron masih akan menjadi sentimen utama yang menggerakkan pasar setidaknya untuk hari ini. Kendati secara keseluruhan adanya sentimen ini cenderung negatif bagi pasar, tetapi khusus sektor kesehatan cenderung diuntungkan sehingga harga saham emitennya mengalami kenaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eits! PPKM Diperpanjang, Saham-saham Farmasi Unjuk Gigi