Erick Thohir Ungkap Nasib Batu Bara RI, Tak Jadi Dimatikan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana transisi penggunaan batu bara tengah digaungkan pemerintah Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk target netral karbon pada 2060 mendatang. Pasalnya, saat ini batu bara dianggap sebagai penyumbang emisi karbon tertinggi selain karbon dioksida.
Meski demikian, komoditas batu bara masih dibutuhkan sebagai sumber energi. Di samping itu, batu bara masih dinilai sebagai sumber energi paling murah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, penggunaan batu bara akan dihentikan dan diganti dengan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Batu bara nanti stop, enggak boleh lagi karena listrik hijau. Ganti ke matahari, angin, geotermal, dan lain-lain. Tapi batu bara kita sayang kalau tidak bisa diproses lebih jauh," kata dia dalam Orasi Ilmiah 'Globalization and Digitalization: Strategi Bumn Pasca Pandemi', Sabtu (27/11/2021)
Erick menilai, ketika batu bara diproses dalam gasifikasi, akan menghasilkan metanol. Adapun metanol bisa dimanfaatkan sebagai pengganti gas LPG.
"Hari ini kita masih impor metanol. LPG yang sekarang subsidinya sampai Rp 60 triliun. Itu impor. Sampai kapan kita mau impor terus? Sedangkan batu bara kalau diproses gasifikasi jadi DME. Harga DME lebih murah," terang Erick.
Diketahui, pada tahun 2031 pemerintah akan mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pemerintah menargetkan sebesar 5,52 Gigawatt (GW) hingga 9,2 GW PLTU akan dihentikan lebih awal sebelum 2030.
Sementara itu, batu bara sebagai sumber energi diperkirakan masih akan menjadi primadona hingga 2040 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim.
Menurut dia, puncak dari pemakaian energi fosil diperkirakan akan terjadi pada 2040 mendatang. Hingga tahun 2040, pemakaian energi fosil masih akan terus bertumbuh.
Adapun setelah 2040, kata dia, pemakaian batu bara mulai dikurangi dan penggunaan energi terbarukan akan mengalami peningkatan. Namun demikian, menurutnya ini tidak mudah untuk mencapainya.
"Puncak emisi akan terjadi di 2040, fosil maksimum 245 MTOE. Nanti turun sampai menjadi 100 MTOE," ungkapnya belum lama ini.
Setelah 2040, lanjutnya, sebagian konsumsi energi dari fosil akan digantikan atau dipasok dari EBT.
"Pengurangan energi fosil batu bara akan terjadi setelah tahun 2040," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
Erick Thohir Tunjuk Arsal Ismail Jadi Dirut Baru PTBA!
(roy/roy)