Duh! Panik Jual, IHSG Drop 2%

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
26 November 2021 14:21
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 2% pada lanjutan sesi II perdagangan hari ini, Jumat (26/11/2021), di tengah besarnya aksi jual oleh investor asing dan adanya kekhawatiran memburuknya pandemi di tengah munculnya varian terbaru virus Covid-19 yang bisa mementahkan vaksin.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.11 WIB, indeks acuan saham nasional tersebut anjlok 2,01%, meninggalkan level psikologis 6.600, ke posisi 6.564,36.

Hanya sebanyak 88 saham naik, 478 saham turun, dan 101 saham mendatar. Nilai transaksi mencapai Rp 11,94 triliun dan volume perdagangan 22,57 miliar.

Investor asing ramai-ramai keluar dari bursa domestik dengan catatan jual bersih Rp 82,74 miliar di pasar reguler dan Rp 19,56 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Saham bank PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling banyak dilego asing dengan nilai jual bersih Rp 235,7 miliar sehingga membuat harga sahamnya minus 1,01%. Demikian pula saham e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga dijual asing Rp 97,9 miliar dan membuat sahamnya anjlok 5,65%.

Saham bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga terkena aksi jual asing mencapai Rp 63,8 miliar. Saham BBNI turun 3,83% siang ini.

Koreksi IHSG terjadi di tengah ambruknya mayoritas bursa Asia. Siang ini, Indeks Nikkei Jepang memimpin dengan koreksi sebesar 2,53%, sementara Hang Seng Hong Kong drop 2,69%, KOSPI Korea Selatan drop 1,47%, indeks Strait Times Singapura ambles 1,92%. Tak ada bursa utama di Asia yang menguat.

Sentimen negatif pemicunya adalah munculnya virus corona (Covid-19) varian terbaru dengan lonjakan mutasi, yalni B.1.1.529. Varian Covid-19 ini telah terdeteksi di Afrika Selatan dan bermutasi menjadi lebih resistensi melawan antibodi sehingga dikhawatirkan mengurangi efektivitas vaksin dan secara bersamaan lebih menular.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan tengah meminta pertemuan darurat untuk memantau varian itu. Hal ini penting di tengah makin melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa dan dunia yang memasuki musim liburan akhir tahun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular