
ARB Lagi, Bukalapak All Time Low! Investor Rugi Rp 23 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup ambles 6,77% atau terkena auto reject bawah (ARB) ke level Rp 620/unit pada perdagangan kemarin (25/11). Dengan koreksi tersebut, saham BUKA kini berada di level terendah sepanjang masa aliasĀ all time low.
Saham BUKA kemarin diperdagangkan sebanyak 34.767 kali kemarin dengan rentang harga di Rp 620 - Rp 670 per unit dengan nilai transaksi mencapai Rp 359,55 miliar.
Saham perusahaan e-commerce yang didirikan oleh Achmad Zaky dan dibekingi Grup Emtek ini resmi melantai di bursa pada 6 Agustus 2021. Harga penawaran perdana saham BUKA adalah Rp 850/unit. Itu artinya sejak 3 bulan listing, harga saham BUKA telah ambles 27%.
Saat penawaran perdana, BUKA melepas sebanyak 25% saham dari total modal disetor dan ditempatkan. Jika jumlah saham outstanding mencapai 103,1 miliar maka nilai kapitalisasi pasar BUKA saat IPO mencapai Rp 87,64 triliun.
Per Kamis kemarin nilai pasar saham BUKA mencapai Rp 63,9 triliun. Hanya dalam kurun waktu 3 bulan saja market cap BUKA sudah anjlok Rp 23,74 triliun.
Kinerja saham BUKA hanya impresif di awal-awal periode listing. Saham BUKA sempat menguat sampai dua kali menyentuh level auto reject atas (ARA). Namun kinerja impresif tersebut tak bertahan lama.
Malahan setelah itu harga saham BUKA cenderung downtrend parah untuk sekelas perusahaan dengan market cap jumbo.
Dari 19 hari perdagangan di bulan November ini, saham BUKA hanya tercatat menguat 6x dan 1x stagnan. Sisanya pada 12x perdagangan saham BUKA selalu ditutup di zona merah.
Anjloknya harga saham BUKA kemarin juga dibarengi dengan aksi jual asing yang mencapai Rp 148,4 miliar. Tren jualan asing sudah terpantau sejak satu minggu terakhir. Net sell asing atas saham BUKA mencapai Rp 305,66 miliar dalam sepekan.
Tren penurunan harga saham BUKA juga dibarengi dengan penurunan kepemilikan saham ini oleh investor. Jika pada akhir Agustus lalu jumlah pemegang saham BUKA ada 132.082, per akhir Oktober jumlah pemegang saham BUKA hanya sebanyak 123.907 atau berkurang sebanyak 8.175.
Pelemahan harga saham BUKA sebesar 10,8% dalam seminggu ini turut mengerek turun indeks sektoral teknologi sebesar hampir 2,5%. Hal ini disebabkan karena bobot BUKA terhadap indeks teknologi tergolong besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(RCI/RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham