Orang Singapura Sampai Arab Kantongi Saham Mitratel!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Kamis, 25/11/2021 12:25 WIB
Foto: Dok Mitratel

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat investor kakap yang berasal dari dana abadi atau sovereign wealth fund/SWF menjadi investor di PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Investor tersebut masuk melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang dilakukan perusahaan belum lama ini.

Keempat investor yang dimaksud adalah Indonesia Investment Authority (INA), Government of Singapore Investment Corporation (GIC), Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), dan Abu Dhabi Growth Fund (ADG).


Direktur Investasi Mitratel Purnama mengatakan proses masuknya investor ini dilakukan melalui penilaian dan due diligence dan hasilnya menunjukkan bahwa Mitratel layak untuk diinvestasikan oleh keempat investor tersebut.

"Jadi INA melihat bahwa Mitratel punya fundamental dan potensi yang bagus, atas analisa dan due diligence yang mereka lakukan mereka telah decided bahwa Mitratel is a good investment buat mereka makanya mereka masuk," kata Hendra dalam sebuah webinar, dikutip Kamis (25/11/2021).

Dia menyebutkan, pertimbangan SWF ini masuk ke perusahaan karena kondisi fundamental perusahaan yang baik dan industri yang menarik dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik.

"Jumlahnya berapa saya belum bisa disclose, tapi yang sudah announce ke public itu GIC 5,3% dari total pemegang saham, yang lainnya mungkin ga berbeda jauh lah," ungkapnya.

Terpisah, CIO INA Stefanus Hadiwidjaja mengatakan keikutsertaan INA sebagai salah satu investor dalam IPO Mitratel merupakan wujud nyata komitmen INA untuk mendukung akselerasi pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur digital di Indonesia, terutama sektor menara telekomunikasi.

"IPO Mitratel merupakan penyaluran dana investasi pertama dari INA sebagai sovereign wealth fund Indonesia di bidang infrastruktur digital dan teknologi," kata Stefanus dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).

"Kami memilih proyek yang kami berikan investasi secara hati-hati dengan, antara lain, melakukan proses uji tuntas yang menyeluruh, memastikan bisnis tersebut layak secara komersial, serta menjunjung tinggi prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dan ESG," lanjutnya.

Stefanus mengharapkan dengan dana yang berhasil diperoleh Mitratel melalui IPO ini akan dapat mendorong infrastruktur digital Indonesia dan dalam jangka panjang dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.


(mon/mon)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Kineja Positif Emiten Menara, Bukti Bisnis Telko Tahan Guncangan