BI Ramal Kredit Bank Bisa Tumbuh Hingga 8% pada 2022

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 24/11/2021 17:10 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, pihaknya bersama pemerintah akan melakukan sinergi kebijakan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan.

Perry menjelaskan, aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat, mendorong perbaikan persepsi risiko perbankan, sehingga berdampak positif bagi penurunan suku bunga kredit baru.


BI, lanjut dia terus mendorong perbankan untuk melanjutkan penurunan suku bunga kredit sebagai bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan kredit kepada dunia usaha.

"Bauran kebijakan BI pada tahun 2022 akan terus disinergikan dan sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian," jelas Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Rabu (24/11/2021).

Pada tahun 2022, kata Perry inflasi akan terus dijaga dan dikendalikan pada sasaran 3% plus minus 1%, didukung oleh kenaikan kapasitas produksi nasional melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat di dalam perekonomian.

Selain itu, transaksi berjalan rendah, pada kisaran 1,1% hingga 1,9% pada 2022. Stabilitas sistem keuangan terjaga, kecukupan modal tinggi, dan likuiditas melimpah.

"Dana Pihak Ketiga dan kredit, masing-masing akan tumbuh 7%-9% dan 6%-8% pada 2022," jelasnya.

Perry mengatakan, vaksinasi dan pembukaan sektor ekonomi merupakan prasyarat untuk memperkuat ekonomi nasional. Sementara itu, ada lima kebijakan yang harus dilakukan agar imunitas massal tercapai dan lebih banyak sektor ekonomi dibuka kembali.

Kelimanya antara lain transformasi sektor riil, stimulus fiskal moneter, kredit dan transformasi keuangan, digitalisasi ekonomi keuangan, serta ekonomi keuangan inklusif dan hijau.

Sementara itu, BI juga melaporkan bahwa pada tahun ini, dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko. Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja.

Dalam laporan BI 2021 bertajuk 'Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi Untuk Pemulihan Ekonomi' secara rinci, di sektor konsumsi kredit pemilikan rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,87% (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04% (yoy). Hal ini menunjukkan berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, khususnya UMKM.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit dan DPK pada 2021 diprakirakan masing-masing sekitar 4,0-6,0% dan 8,0-10,0%," kata Perry.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perry Warjiyo Putuskan BI Rate Tetap 5,50%