Yuk Bisa Yuk! Dibuka Hijau, IHSG Pepet Level 6.700 Lagi

Putra, CNBC Indonesia
24 November 2021 09:24
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021) (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,29% ke level 6.697,42 pada awal perdagangan hari ini, Rabu (24/11/2021).

Pada 09.08 WIB, penguatan IHSG terpangkas dan indeks hanya naik 0,12% ke level 6.688,27 dan asing pun membukukan net buy di pasar reguler sebesar Rp 6,54 miliar yang sebenarnya terbilang kecil.

Saham yang banyak dikoleksi asing di awal perdagangan adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 17,8 miliar dan Rp 1,3 miliar.

Sedangkan saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net sell masing-masing sebesar Rp 3,8 miliar dan Rp 4,7 miliar.

Kemarin IHSG ambles 0,68% dan terlempar dari level psikologis 6.700 ke 6.678. Sejatinya di awal pekan, IHSG sudah menguat. Meskipun tipis, apresiasi 0,05% mampu mengantarkan IHSG ke level tertinggi sepanjang masanya.

Setelah harga suatu aset mencetak rekor baru, seperti biasa momentum tersebut dimanfaatkan oleh investor maupun trader untuk merealisasikan keuntungannya alias profit taking.

Volatilitas yang tinggi di pasar diperkirakan masih akan berlanjut. Sekali lagi Wall Street tak bisa banyak diharapkan untuk perdagangan hari ini karena kinerjanya yang cenderung variatif.

Investor pun bakal ambil sikap wait and see dalam jangka waktu dekat karena harus mencerna perkembangan terbaru mulai dari inflasi hingga kenaikan kasus Covid-19 di Eropa yang diikuti dengan pengetatan mobilitas di beberapa negara.

Di pasar komoditas, harga minyak mentah dan batu bara berhasil rebound. Harga kontrak minyak mentah jenis Brent ditutup menguat 3,27% kemarin dan kembali tembus ke atas level US$ 80/barel.

Setelah memulai fase downtrend sejak awal Oktober 2021, bulan November tampaknya menjadi momen balas dendam bagi komoditas batu bara.

Dalam sepekan terakhir harga batu bara sukses mencatatkan apresiasi sebesar 16,45%. Kemarin harga batu bara acuan global Newcastle ditutup di level US$ 177/ton untuk kontrak yang berakhir Desember tahun ini pasca menguat lebih dari 4% dalam sehari.

Tren kenaikan harga batu bara global juga direspons positif oleh pasar. Kemarin, mayoritas emiten tambang batu bara RI cenderung menguat. Untuk perdagangan hari ini, investor masih perlu mencermati pergerakan harga saham batu bara domestik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular