
IHSG di Bawah 6.700, Cek Saham Cuan Pilihan Broker

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik melaju di teritori negatif pada perdagangan Selasa kemarin (24/11/2021) di tengah tren penguatan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat bertenor 10 tahun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,68% ke level 6.677,87 dengan nilai transaksi Rp 14,82 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 94,05 miliar.
Saham-saham yang paling banyak ditransaksikan antara lain, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hingga PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Sebelum memulai perdagangan Rabu ini (24/11/2021), simak rekomendasi saham pilihan sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia:
1. NH Korindo Sekuritas Indonesia - Diterpa Aksi Ambil Untung
Wall Street ditutup mixed pada perdagangan (23/11); dengan Dow Jones dan S&P500 menguat. Di sisi lain, indeks Nasdaq melemah seiring dengan naiknya imbal hasil US Treasury; yang memberikan tekanan terhadap saham-saham teknologi. Sementara itu, harga minyak mentah berhasil rebound meski beberapa negara telah mengumumkan rencana untuk merilis cadangan strategis-nya.
Dari bursa domestik, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,68% pasca mencetak rekor all-time selama 2 hari sebelumnya. Investor terindikasi mulai melakukan aksi profit taking yang dipimpin oleh pelemahan pada sektor Transportasi (-2.02%) dan Keuangan (-1.75%). Untuk hari ini, indeks acuan berpeluang untuk rebound secara teknikal dengan proyeksi pergerakan pada area 6.660-6.754.
Saham pilihan:
- TBIG
- TLKM
- GGRM
- LPPF
2. MNC Asset Management - IHSG Berpotensi Tertekan
Rabu ini IHSG berpotensi mengalami tekanan seiring kekhawatiran terus menguatnya yield Obligasi AS tenor 10 tahun yang saat ini mendekati level 1.68%. Sentimen ini membuat penutupan Indeks di Wall Street bervariasi dimana Indeks berbasis teknologi Nasdaq ditutup turun dihari kedua sebaliknya Indeks DJIA menguat dihari kedua.
Di sisi lain, perlu juga diantisipasi spiral effect terhadap mata uang negara berkembang atas kejatuhan tajam -15% sehari, kejatuhan tertajam dalam sejarah, nilai tukar lira Turki.
Saham pilihan:
- TBIG
- PGAS
- ACES
- BRPT
