
Suku Bunga di AS Bisa Naik Lebih Cepat, Rupiah Tak Gentar!

The Fed kini bahkan berpeluang menaikkan suku bunga lebih cepat dari ekspektasi pasar sebelumnya di semester II-2021. Peluang tersebut muncul setelah pada Jumat pekan lalu, Dewan Gubernur The Fed, Christoper Waller menyerukan akan The Fed melipat gandakan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) sehingga bisa berakhir di bulan April tahun depan dan bisa menaikkan suku bunga di kuartal II-2022.
"Pemulihan pasar tenaga kerja yang cepat serta tingginya inflasi mendorong saya untuk melakukan tapering lebih cepat dan tidak lagi menerapkan kebijakan akomodatif di 2022," kata Waller sebagaimana diwartakan Reuters, Jumat (22/11).
Selain Waller, wakil ketua The Fed, Richard Clarida juga melontarkan pernyataan yang sama.
"Saya akan melihat data-data yang kami dapatkan mulai saat ini hingga rapat kebijakan moneter di bulan Desember, dan kemungkinan menjadi waktu yang tepat untuk mempercepat laju tapering," kata Clarida saat berbicara di San Francisco Fed's 2021 Asia Economic Policy Conference, Sabtu (20/11).
Namun, Clarida masa jabatannya akan berakhir pada 21 Januari mendatang, dan digantikan oleh Brainard yang dianggap dovish, sehingga akan ada suara-suara agar The Fed tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
