Fokus Digitalisasi, Bank Milik Salim Tambah Modal Rp 1,2 T

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
23 November 2021 16:10
Anthoni Salim. (Dok: Forbes) Foto: Anthoni Salim. (Dok: Forbes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank digital milik Anthoni Salim, PT Bank INA Perdana Tbk (BINA), bakal melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD/rights issue).

Rencananya, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 282.718.750 saham atau setara dengan 4,76% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PMHMETD.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, HMETD ini akan dilaksanakan di harga Rp 4.200 per saham. Dengan demikian perusahaan akan mendapatkan dana Rp 1,19 triliun jika hak pemesanan saham baru ini dilaksanakan sepenuhnya.

Anak usaha Grup Salim yang merupakan pemegang saham pengendali perusahaan, PT Indolife Pensiontama telah berkomitmen untuk menyerap saham baru yang diterbitkan tersebut.

Prospektus tersebut juga menyebutkan bahwa tidak terdapat pembeli siaga apabila seluruh saham baru yang ditawarkan tidak terserap.

"Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel," tulis prospektus rights issue BINA, dikutip CNBC Indonesia dari laman keterbukaan publik Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/11).

Dana hasil aksi korporasi ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja terkait pelaksanaan kegiatan operasional serta pengembangan usaha perseroan, sesuai dengan strategi untuk menerapkan digitalisasi dalam proses bisnis perseroan.

Manajemen BINA dalam prospektus tersebut juga mengatakan "dengan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan PUT III ini, maka Perseroan juga memenuhi persyaratan modal inti yang ditetapkan oleh OJK dalam Peraturan OJK No. 12/2020 mengenai Konsolidasi Bank Umum."

Sebagai catatan hingga akhir kuartal ketiga tahun 2021 ini, diketahui bahwa modal inti BINA baru mencapai Rp 1,16 triliun atau masih kurang sekitar Rp 843 miliar untuk memenuhi ketentuan dari OJK.

Pemegang saham lainnya belum ada yang menyatakan komitmen dalam rights issue ini dan apabila hanya pemegang saham pengendali yang melaksanakan haknya maka dana yang akan dikumpulkan hanya Rp 266,82 miliar dengan kepemilikan saham meningkat 0,86%.

Jadwalnya, tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum right) akan jatuh pada 29 November 2021 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan untuk pasar tunai akan jatuh pada 1 Desember 2021.

Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 1 Desember 2021 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan untuk pasar tunai pada 2 Desember 2021.

Saham baru yang diterbitkan ini akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Desember 2021.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Rights Issue Rp 1,24 T, Bank Ina Kembangkan Digitalisasi


(fsd/fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading