
Batu Bara Bangkit, Saham Produsennya Ngacir Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/11/2021), seiring harga batu bara yang melojak lebih dari 6%.
Berikut kenaikan saham batu bara berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.24 WIB.
TBS Energi Utama (TOBA), saham +17,87%, ke Rp 1.220/saham
Perdana Karya Perkasa (PKPK), +3,61%, ke Rp 172/saham
Indika Energy (INDY), +2,74%, ke Rp 1.685/saham
Delta Dunia Makmur (DOID), +2,74%, ke Rp 1.685/saham
Indo Tambangraya Megah (ITMG), +2,62%, ke Rp 20.525/saham
Alfa Energi Investama (FIRE), +1,96%, ke Rp 520/saham
ABM Investama (ABMM), +1,77%, ke Rp 1.440/saham
Bukit Asam (PTBA), +1,54%, ke Rp 2.640/saham
Adaro Energy (ADRO), +1,52%, ke Rp 1.665saham
Bumi Resources (BUMI), +1,45%, ke Rp 70/saham
Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +1,16%, ke Rp 87/saham
Golden Eagle Energy (SMMT), +1,04%, ke Rp 195/saham
Prima Andalan Mandiri (MCOL), +0,54%, ke Rp 3.710/saham
Mitrabara Adiperdana (MBAP), +0,54%, ke Rp 3.720/saham
Harum Energy (HRUM), +0,26%, ke Rp 9.500/saham
Golden Energy Mines (GEMS), +0,24%, ke Rp 4.200/saham
Menurut data di atas, saham TOBA memimpin kenaikan dengan melonjak 17,87% ke Rp 1.220/saham, melanjutkan tren penguatan selama 4 hari terakhir. Dalam sepekan saham TOBA terbang 128,30%.
Selain soal kenaikan harga batu bara, menguatnya saham TOBA akhir-akhir ini terjadi seiring perusahaan pada pekan lalu membentuk joint venture (perusahaan patungan) dengan raksasa penyedia jasa ride hailing Tanah Air Gojek untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.
Di posisi kedua, ada saham PKPK yang terkerek 3,61% ke Rp 172/saham, usai turun 2,35% pada Senin (22/11) kemarin.
Kemudian, saham INDY juga mencuat 2,74% ke posisi Rp 1.685/saham, rebound dari ambles 4,37% pada perdagangan kemarin.
Selain ketiga saham di atas, saham DOID juga terapresiasi 2,74%, setelah turun 1,35% pada Senin kemarin.
Harga batu bara naik tajam pada perdagangan kemarin. Sepertinya koreksi yang sudah parah membuat investor kembali tertarik untuk memborong si batu hitam.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 168,2/ton. Melonjak 6,46% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Batu bara berhasil melanjutkan tren kenaikan harga yang terjadi pekan lalu. Sepanjang minggu kemarin, harga komoditas ini membukukan lesatan 7,3%. Ini menjadi kenaikan mingguan pertama setelah koreksi selama empat pekan beruntun. Selama empat bulan tersebut, harga anjlok 38,99%.
Harga batu bara yang sudah 'murah' itu membuat investor kembali tertarik. Aksi borong terjadi, harga batu bara terangkat akibat technical rebound.
Konferensi Iklim di Glasgow (Skotlandia) belum lama ini sepakat untuk mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi.
Portugal menjadi negara terbaru yang mengucapkan selamat tinggal kepada batu bara. Kemarin, Portugal menutup pembangkit listrik bertenaga batu bara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU) terakhirnya.
Negara asal pesepakbola Cristiano Ronaldo itu menjadi negara Eropa keempat yang tidak lagi menggunakan batu bara sebagai sumber energi primer pembangkit listrik. Portugal menyusul Belgia, Austria, dan Swedia yang sudah 'lulus' dari batu bara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Batu Bara To The Moon, Naik Tak Henti Dekati Rekor Tertinggi