Batu Bara Bangkit, Saham Produsennya Ngacir Lagi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Selasa, 23/11/2021 09:42 WIB
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/11/2021), seiring harga batu bara yang melojak lebih dari 6%.

Berikut kenaikan saham batu bara berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.24 WIB.

  1. TBS Energi Utama (TOBA), saham +17,87%, ke Rp 1.220/saham


  2. Perdana Karya Perkasa (PKPK), +3,61%, ke Rp 172/saham

  3. Indika Energy (INDY), +2,74%, ke Rp 1.685/saham

  4. Delta Dunia Makmur (DOID), +2,74%, ke Rp 1.685/saham

  5. Indo Tambangraya Megah (ITMG), +2,62%, ke Rp 20.525/saham

  6. Alfa Energi Investama (FIRE), +1,96%, ke Rp 520/saham

  7. ABM Investama (ABMM), +1,77%, ke Rp 1.440/saham

  8. Bukit Asam (PTBA), +1,54%, ke Rp 2.640/saham

  9. Adaro Energy (ADRO), +1,52%, ke Rp 1.665saham

  10. Bumi Resources (BUMI), +1,45%, ke Rp 70/saham

  11. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), +1,16%, ke Rp 87/saham

  12. Golden Eagle Energy (SMMT), +1,04%, ke Rp 195/saham

  13. Prima Andalan Mandiri (MCOL), +0,54%, ke Rp 3.710/saham

  14. Mitrabara Adiperdana (MBAP), +0,54%, ke Rp 3.720/saham

  15. Harum Energy (HRUM), +0,26%, ke Rp 9.500/saham

  16. Golden Energy Mines (GEMS), +0,24%, ke Rp 4.200/saham

Menurut data di atas, saham TOBA memimpin kenaikan dengan melonjak 17,87% ke Rp 1.220/saham, melanjutkan tren penguatan selama 4 hari terakhir. Dalam sepekan saham TOBA terbang 128,30%.

Selain soal kenaikan harga batu bara, menguatnya saham TOBA akhir-akhir ini terjadi seiring perusahaan pada pekan lalu membentuk joint venture (perusahaan patungan) dengan raksasa penyedia jasa ride hailing Tanah Air Gojek untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.

Di posisi kedua, ada saham PKPK yang terkerek 3,61% ke Rp 172/saham, usai turun 2,35% pada Senin (22/11) kemarin.

Kemudian, saham INDY juga mencuat 2,74% ke posisi Rp 1.685/saham, rebound dari ambles 4,37% pada perdagangan kemarin.

Selain ketiga saham di atas, saham DOID juga terapresiasi 2,74%, setelah turun 1,35% pada Senin kemarin.

Harga batu bara naik tajam pada perdagangan kemarin. Sepertinya koreksi yang sudah parah membuat investor kembali tertarik untuk memborong si batu hitam.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 168,2/ton. Melonjak 6,46% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Batu bara berhasil melanjutkan tren kenaikan harga yang terjadi pekan lalu. Sepanjang minggu kemarin, harga komoditas ini membukukan lesatan 7,3%. Ini menjadi kenaikan mingguan pertama setelah koreksi selama empat pekan beruntun. Selama empat bulan tersebut, harga anjlok 38,99%.

Harga batu bara yang sudah 'murah' itu membuat investor kembali tertarik. Aksi borong terjadi, harga batu bara terangkat akibat technical rebound.

Konferensi Iklim di Glasgow (Skotlandia) belum lama ini sepakat untuk mengurangi penggunaan batu bara sebagai sumber energi.

Portugal menjadi negara terbaru yang mengucapkan selamat tinggal kepada batu bara. Kemarin, Portugal menutup pembangkit listrik bertenaga batu bara (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU) terakhirnya.

Negara asal pesepakbola Cristiano Ronaldo itu menjadi negara Eropa keempat yang tidak lagi menggunakan batu bara sebagai sumber energi primer pembangkit listrik. Portugal menyusul Belgia, Austria, dan Swedia yang sudah 'lulus' dari batu bara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat