BRI Andalkan Ultra Mikro Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Senin, 22/11/2021 17:06 WIB
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) optimistis pertumbuhan kredit akan semakin membaik, terutama dengan perekonomian yang mulai pulih. Pemulihan kegiatan ekonomi di tengah masyarat terjadi seiring dengan melandainya pandemi.

"Hingga akhir 2021 penyaluran kredit diproyeksikan mampu tumbuh sesuai target, yakni sebesar 6-7% yoy dengan kualitas kredit yang disalurkan terus membaik dan besaran kredit yang direstrukturisasi secara konsisten menunjukkan penurunan," ungkap Direktur Utama BRI Sunarso, dalam siaran pers, Senin (22/11/2021).

Pencapaian tersebut diproyeksikan lebih baik dibandingkan capaian semester I-2022. Sunarso mengatakan salah satu faktor pendorong pada di semester II-2021 adalah rampungnya proses Holding Ultra Mikro yang diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi. Bahkan pada tahun depan, BRI menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dikisaran 8-10% yoy.


Hingga akhir kuartal III-2021, BRI mampu mencatatkan kinerja yang sehat dan kuat. Sinyal positif kinerja konsolidasian BRI tercermin dari penyaluran kredit sebesar Rp 1.026,42 triliun atau tumbuh 9,74% year on year (yoy). Pertumbuhan yang dicatatkan BRI juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit perbankan secara nasional.

Sunarso mengungkapkan, salah satu faktor utama penopang pertumbuhan kredit konsolidasian BRI yakni penyaluran kredit segmen UMKM yang tumbuh 12,50% yoy atau mencapai Rp 848,60 triliun pada akhir September 2021. Capaian tersebut membuat proporsi kredit UMKM dibanding total kredit BRI pun meningkat dari semula 80,65% pada akhir September 2020 menjadi 82,67% pada akhir September 2021.

Penyaluran kredit mikro menjadi motor pertumbuhan kredit BRI, kredit mikro tumbuh sekitar 38,5% dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 455,24 triliun. Capaian kredit mikro BRI sepanjang Januari-September tersebut berkontribusi sekitar 44,76% terhadap total portofolio kredit BRI. Persentase kontribusi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama pada 2020, sebesar 35,15%.

Pencapaian ini semakin menegaskan, BRI sebagai pemimpin pasar di segmen mikro. BRI pun memiliki 120 juta lebih nasabah di segmen tersebut dan dalam pengembangan bisnis mikronya, kinerja BRI ditopang oleh lebih dari 6.900 gerai mikro. Selain itu ada pula jejaring Agen BRILink yang jumlahnya mencapai lebih dari 470 ribu agen, dan didukung oleh 27 ribu Mantri BRI yang berperan sebagai micro financial adviser.


Ultra Mikro sebagai Pertumbuhan Baru Masa Depan

Sunarso mengungkapkan bahwa peningkatan penyaluran kredit BRI tidak terlepas dari keberhasilan perseroan membentuk holding ekosistem Ultra Mikro.

"Peningkatan penyaluran kredit tidak terlepas dari pembentukan sinergi di dalam Holding Ultra Mikro (Umi), bersama PT Pegadaian dan juga PT Permodalan Madani yang sekarang menjadi bagian dari BRI Group. Di samping karena pemulihan ekonomi akibat kian melandainya pandemi," tegasnya.

Sebelum PNM dan Pegadaian bergabung pihaknya telah berupaya menyasar segmen UMi yang memang potensinya sangat besar. Dengan bergabungnya Pegadaian dan PNM, hal itu diharapkan memperkuat langkah BRI untuk menggarap segmen Ultra Mikro lebih besar lagi dan menjadikannya sebagai sumber pertumbuhan baru di masa depan.

Melalui holding diharapkan pelaku usaha di segmen tersebut mendapatkan layanan yang lebih mudah, semakin cepat, dan kian terjangkau. Dengan integrasi yang rampung pada September lalu, akan memberikan kolaborasi gerai sehingga lebih bisa dijangkau oleh masyarakat pelaku usaha ultra mikro. Dengan sinergi ini pun tentunya pelaku usaha UMi akan mendapat produk yang lebih variatif.

Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, BRI akan semakin memaksimalkan kinerjanya di segmen mikro nasional dengan fokus pada pengembangan ekosistem usaha UMi nasional. Terlebih langkah itu diperkuat dengan hadirnya Holding UMi

"BRI memiliki basis pasar mikro yang luas. Kehadiran Holding UMi memaksimalkannya dengan cross selling dan pertukaran database nasabah potensial," pungkasnya.

Menurutnya segmen mikro mendapat perhatian dan insentif dari pemerintah, dan erat bersentuhan dengan masyarakat kecil. Segmen ini mendapat stimulus untuk pemulihan kinerja yang cepat demi mengatrol pertumbuhan ekonomi. Hal itu pun mampu dimanfaatkan BRI dengan optimal. Pasalnya, dalam menghadapi krisis ekonomi karena pandemi, salah satu strategi BRI adalah business follow stimulus.

"Secara umum, segmen mikro pun masih tergolong dapat bertahan di tengah pandemi, dan bahkan terus diberi stimulus dan kemudahan dalam melakukan kegiatan usahanya," kata Trioksa.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bedah Implementasi PSAK 117 Hingga Prospek Asuransi UMKM