Analisis Teknikal

CAD RI Surplus Gede, IHSG Mampu Lanjut Hijau di Sesi 2?

Putra, CNBC Indonesia
19 November 2021 12:58
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik rebound setelah ambles dalam saat perdagangan Kamis (18/11/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona hijau di sepanjang perdagangan sesi I Jumat (19/11/2021).

Hingga sesi I selesai, IHSG tercatat mengalami apresiasi sebesar 0,94% ke level 6.698,78. Indeks dibuka menguat 0,23% di 6.651,78. Pada perdagangan intraday hari ini, IHSG bergerak di rentang 6.551,78 sebagai level pembukaan dan terendahnya hingga 6.704,92 sebagai level tertingginya.

Data perdagangan mencatat ada 288 saham menguat, 203 melemah dan 168 stagnan saat IHSG hampir melompat 1%. Transaksi tembus Rp 7,08 triliun. Di pasar reguler asing juga memborong saham domestik dengan net buy sebesar Rp 332,8 miliar.

Hampir semua indeks sektoral bergerak di zona apresiasi kecuali indeks sektoral kesehatan yang melemah 0,27%. Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan saham-saham teknologi dan utilitas. Kedua indeks sektoral tersebut naik masing-masing 3,17% dan 1,71%.

Meskipun ada sentimen yang kurang mengenakkan soal kinerja pasar saham AS yang tak kompak semalam dan kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Jerman, bursa saham RI sukses unjuk gigi. Dari dalam negeri rilis data ekonomi yang bagus turut menjadi katalis positif untuk pergerakan harga saham.

Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) membukukan surplus US$ 10,7 miliar pada kuartal III-2021. Kinerja NPI membaik dari kuartal sebelumnya. Pasalnya pada periode April-Juni 2021, NPI Indonesia mengalami defisit US$ 0,4 miliar.

Surplus NPI ditopang oleh kinerja transaksi berjalan yang surplus US$ 4,5 miliar. Semua ini berkat neraca dagang barang RI yang juga surplus sebesar US$ 13,24 miliar pada periode yang sama. Ekspor Indonesia yang tumbuh signifikan menjadi pendorong terbesarnya.

Ekspor RI yang melesat sejalan dengan perekonomian global terutama negara-negara mitra dagang yang tetap solid dan kenaikan harga komoditas ekspor utama seperti batu bara hingga minyak sawit mentah (CPO) yang keduanya sempat tembus level all time high.

Setelah IHSG sukses menguat hampir 1% dan mepet ke level psikologis 6.700, bagaimana potensi pergerakan indeks di sesi II? Apakah penguatan akan tetap berlanjut? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.704 untuk membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level 6.655 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 64,6 dan belum menunjukkan IHSG berada di level jenuh beli. Namun, jika melihat garis RSI yang cenderung menurun ada peluang penguatan IHSG bisa terpangkas di sesi II.

Namun jika mempertimbangkan sentimen domestik yang positif dan aspek teknikal, IHSG berpeluang menutup minggu ini dengan apresiasi.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular