Simak 7 Kabar dari Emiten, Ada 13 Bank Mini Tambah Modal

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 November 2021 08:06
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa kemarin di tengah derasnya aksi jual pelaku pasar investor asing.

IHSG kemarin ditutup menguat sebesar 0,53% ke level 6.651,20 dengan nilai transaksi Rp 12,87 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 349,01 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (17/11/2021):


1. 13 Bank Mini Geber Tambah Modal, Jadi Bank Digital

Sejumlah emiten bank mini alias bank dengan modal inti Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun sedang ramai-ramai melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Selain rights issue, ada juga bank mini yang melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Menurut catatan CNBC Indonesia, setidaknya masih terdapat 13 bank yang saat ini belum memenuhi ketentuan permodalan minimal tersebut, mengacu pada laporan keuangan per kuartal III 2021.

Ketiga belas bank mini tersebut antara lain, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (BCIC), PT Bank Capital Indonesia (BACA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).

Selanjutnya, PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).



2. AKR Corporindo Buka 65-70 SPBU di Tahun 2022

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berencana menambah puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di tahun 2022 mendatang. Hal itu disampaikan oleh Direktur PT AKR Corporindo Suresh Vembu.

Dia mengatakan, AKR memiliki dua jenis bisnis, yakni penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di 130 titik di Indonesia dan bisnis joint venture (JV) dengan British Petroleum (BP).

Dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Selasa, (16/11/2021), Suresh bilang kalau fokus bisnis SPBU AKRA di daerah Jabodetabek, Surabaya, dan jalan tol. Ke depan dia menyebut akan lebih banyak lagi outlet bisnis Dealer Own Dealer Operate (DODO).

"Kami usahakan buka sekitar 35-40 lokasi lagi di 2022, mungkin sampai 65-70 lokasi sebelum akhir 2022," lanjutnya.

3.Saham Mitratel Sudah Bisa Dipesan Loh Lewat e-IPO!

Masa penawaran umum saham PT Dayamitra Telekomunikasi TbkatauMitratel telah dimulai, Selasa (16/11/2021) dan akan berakhir pada Kamis (18/11/2021). Pemesanan saham ini bisa dilakukan melalui e-IPO menggunakan akun masing-masing investor.

Jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini sebanyak 22.920.512.000 atau setara dengan 27,63% dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum dengan.

Harga saham yang ditawarkan senilai Rp 800/saham. Sehingga dari penawaran ini perusahaan akan mendapatkan dana senilai Rp 18,33 triliun.

4.Perkuat Modal Rp 3 T, Pemilik Bank Victoria Siap Tambah Modal

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) bakal merealisasikan rencananya untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement) dengan target dana Rp 121,13 miliar. PT Victoria Investama Tbk (VICO) akan menyerap saham baru yang akan diterbitkan ini.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, dijelaskan bahwa rencana private placement ini akan dilakukan pada Desember 2021.

Hingga saat ini Victoria Investama, yang juga merupakan pemegang saham pengendali Bank Victoria, akan masih belum menetapkan porsi saham yang akan diambil dalam aksi korporasi ini. Saat ini Victoria Investama memiliki saham BVIC sebanyak 43,59%.

Private placement ini dilakukan untuk meningkatkan modal perusahaan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum senilai Rp 2 triliun di akhir tahun nanti. Hingga akhir September 2021 lalu, nilai modal inti perusahaan baru sebesar Rp 1,77 triliun.

5.Laba Indo Tambangraya Q3 Tembus Rp 3,8 T, Ini Pemicunya!

Emiten pertambangan batu bara Grup Banpu Minerals (Singapura), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan laba bersih sebesar US$ 271 juta atau senilai Rp 3,87 triliun (kurs Rp 14.300/US$) pada periode September 2021 atau per Q3-2021.

Perolehan laba bersih ini naik signifikan 603% dari periode yang sama di tahun sebelumnya US$ 39 juta atau sekitar Rp 555,75 miliar.
Kenaikan ini menyebabkan nilai laba bersih per saham dasar meningkat menjadi US$ 0,25 per saham.

Manajemen ITMG menyebut, kenaikan laba bersih sejalan dengan kenaikan harga batu bara yang berangsur naik sejak Oktober tahun lalu dan terus berlanjut sampai dengan akhir September tahun ini ke level US$ 180,4 per ton.

Sepanjang 9 bulan pertama 2021, perusahaan mencatat perolehan rata-rata harga batu bara sebesar US$ 89,0 per ton, naik 65% dari US$ 53,8 per ton secara tahunan dengan total volume penjualan 14,8 juta ton.
Penjualan bersih tercatat sebesar US$ 1,32 miliar pada 9 bulan pertama 2021, sedangkan margin laba kotor naik 24% menjadi 40% pada sembilan bulan pertama tahun ini.

6.Bukalapak Dapat Duit Rp 2 T Lagi, Kali Ini Utang dari DBS

Emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mendapat fasilitas pembiayaan dari PT Bank DBS Indonesia senilai Rp 2 triliun.

Perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas perbankan dengan PT Bank DBS Indonesia pada 12 November 2021 dalam bentuk uncommitted revolving short term loan facility dengan jumlah pokok fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar Rp 2 triliun.

Adapun, jangka waktu fasilitas tersebut selama satu tahun yang akan jatuh tempo pada 12 November 2022 dan akan diperpanjang otomatis untuk jangka waktu tiga bulan.

Tingkat suku bunga yang berlaku adalah sebesar 4,5% per tahun atau tingkat suku bunga lainnya yang disetujui oleh para pihak sebelum penarikan, dengan jangka waktu maksimum 3 bulan dan wajib dibayarkan pada akhir bulan.

Corporate Secretary Bukalapak, Perdana A. Saputro mengatakan, perolehan fasilitas perbankan ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan selain dari penggunaan ekuitas yang diperoleh perseroan melalui penawaran umum perdana saham.

7.Efektif Jadi Presdir Bank Aladin, Ini Target Dyota Marsudi

Dyota Mahottama Marsudi dinyatakan efektif menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK). Ia lolos dalam penilaian tersebut sesuai dengan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-166/D.03/2021 tertanggal 11 November 2021.

Ia pun menegaskan targetnya ke bank digital syariah pertama Indonesia itu. "Tentunya komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sebagai bank digital syariah pertama di Indonesia terus kami tingkatkan," kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (16/11/2021).

Perusahaan, kata dia lagi, berkomitmen memberikan layanan perbankan syariah ke seluruh Indonesia. Termasuk mendukung pengembangan inklusi keuangan di Indonesia.

Selain untuk posisi Presiden Direktur, OJK juga mengeluarkan Surat Keputusan Anggota Komisioner Nomor KEP-167/D.03/2021 tertanggal 11 November 2021. Berisi tentang Hasil Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari OJK kepada Firdila Sari sebagai Direktur Digital Banking Bank Aladin.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular