Hari Ini Saham Mitratel Sudah Bisa Dipesan Loh Lewat e-IPO!

Jakarta, CNBC Indonesia - Masa penawaran umum saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel telah dimulai, Selasa (16/11/2021) dan akan berakhir pada Kamis (18/11/2021). Pemesanan saham ini bisa dilakukan melalui e-IPO menggunakan akun masing-masing investor.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini sebanyak 22.920.512.000 atau setara dengan 27,63% dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum dengan.
Harga saham yang ditawarkan senilai Rp 800/saham. Sehingga dari penawaran ini perusahaan akan mendapatkan dana senilai Rp 18,33 triliun.
Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2.619.487.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 228/saham atau mewakili sebanyak-banyaknya 3,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Jika begitu, maka perusahaan akan memperoleh dana dari IPO ini senilai Rp 20,43 triliun.
Dalam aksi korporasi ini perusahaan juga mengalokasikan sahamnya untuk program Pemberian Saham Penghargaan Dalam Program Employee Stock Allocation (ESA) Dan Hak Opsi Pembelian Saham Dalam Program Management And Employee Stock Option Plan (MESOP), perusahaan mengalokasikan 0,11% saham dan 0,13%.
Setelah penawaran umum berakhir pada Kamis ini, distribusi saham dari pesanan investor akan dilakukan pada Jumat (19/11/2021) nanti. Saham ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/11/2021) nanti.
Untuk diketahui, Mitratel merupakan perusahaan pengelola menara telekomunikasi yang juga anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Dana dari hasil penawaran umum ini akan digunakan oleh perusahaan sebanyak 44% akan digunakan untuk belanja modal organik seperti penambahan kolokasi melalui penguatan dan penambahan menara telekomunikasi, pembangunan menara baru dan penambahan site baru, dan ekspansi ke teknologi dan layanan yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.
Lalu sebesar 56% akan digunakan untuk belanja modal anorganik, yakni untuk mengakuisisi menara telekomunikasi dari operator telekomunikasi dan akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru yang bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.
Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya seperti peningkatan sistem teknologi informasi dan penerapan program pengembangan yang berkualitas untuk menara telekomunikasi.
[Gambas:Video CNBC]
IPO Mitratel Rp 25 T, Mampukah Investor RI Menyerap?
(hps/hps)