
Satu Lagi Perusahaan Pelayaran BSML Mau IPO, Bidik Rp 56 M!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bisnis pelayaran, PT Bintang Samudera Mandiri Lines berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 370.045.000 saham atau setara 20% dari total saham yang dicatatkan.
Perusahaan akan dicatatkan dengan kode saham BSML ini menawarkan harga IPO di rentang Rp 100 sampai dengan Rp 150 per saham. Sehingga, dari IPO ini, BSML berpotensi meraih dana segar sebesar Rp 37 miliar sampai dengan Rp 55,5 miliar.
Periode bookbuilding akan dilaksanakan pada 16 November 2021 sampai dengan 25 November 2021. Perseroan menunjuk Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
![]() Dok PT Bintang Samudera Mandiri Lines |
Periode penawaran umum akan dilaksanakan pada 30 November - 10 Desember 2021 dan pencatatan saham perseroan di BEI pada 14 Desember 2021 mendatang.
Perusahaan berencana menggunakan dana yang diproleh dari IPO ini sekitar 70% untuk modal kerja berupa charter kapal, angkutan laut dan jasa agency, serta kegiatan operasional perseroan.
Selanjutnya, 15% dana akan dialokasikan sebagai pinjaman kepada entitas anak, PT Bintang Samudera Mandiri Persada dan 15% lainnya digunakan untuk membayar sebagian utang bank.
PT Bintang Samudera Mandiri Lines didirikan pada tahun 2012 di Jakarta, PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan pengangkutan laut dan penyediaan jasa logistik, dengan integritas dan profesionalisme yang mengutamakan pelayanan prima.
Perseroan memiliki surat izin usaha angkutan laut (SIUPAL) dari departemen perhubungan Republik Indonesia sejak tahun 2010, serta memiliki 9 armada yang siap beroperasi di wilayah pelabuhan Indonesia diantaranya Kalimantan, Sulawesi dan Jawa.
![]() Dok PT Bintang Samudera Mandiri Lines |
Saham perusahaan dipegang paling besar oleh PT Goldfive Investment Capital, di mana perusahaan ini 90% dipegang oleh PT McMillan Woods Advisory dan sisanya 10% oleh Nengah Rama Gautama.
Per Desember tahun lalu, pendapatan perusahaan sebesar Rp 26,96 miliar dari tahun 2019 sebesar Rp 41,81 miliar dan tahun 2018 sebesar Rp 22,34 miliar.
Laba bersih turun menjadi Rp 428,55 juta dari 2019 laba bersih Rp 1,53 miliar. Per Juni 2021, pendapatan diraih sebesar Rp 29,29 miliar dan laba bersih Rp 3,53 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meroket Ratusan Persen, BEI Gembok Saham BSML
