Diobral Elon Musk, Saham Tesla Babak Belur
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Tesla anjlok sebesar 15,4% pada minggu ini atau kehilangan sekitar USD 187 miliar nilai pasar. Hal ini terjadi setelah CEO Elon Musk mengumumkan rencana untuk menjual sebagian besar kepemilikan Tesla.
Dilansir dari CNCB, hasil itu menandai kinerja terburuk Tesla dalam 20 bulan. Ini merupakan pekan terburuk koreksi harga saham Tesla, setelah penurunan yang terjadi pada Februari dan Maret 2020, yakni ketika masa pandemi melanda Amerika Serikat.
Tesla ditutup turun 2,8% pada hari Jumat. Berdasarkan laporan keuangannya pada Jumat pagi, Musk, yang masih memiliki lebih dari 167 juta saham Tesla, setelah menjual saham senilai sekitar USD 5,7 miliar minggu ini.
Diketahui, penjualan sebagian saham untuk memenuhi kewajiban pajak terkait dengan pelaksanaan opsi saham. Sebelumnya, Musk melakukan jajak pendapat di Twitter dan memberi tahu para warganet bahwa suara mereka akan menentukan masa depan kepemilikan Tesla-nya.
Orang terkaya di dunia dan pemegang saham teratas Tesla itu mencuit akan menjual 10% sahamnya atau sekitar 17 juta saham jika netizen menyetujui langkah tersebut.
Adapun saat ini, Musk telah menjual 6,36 juta saham Tesla pada minggu ini, atau sekitar 37% dari 17 juta saham. Ia perlu melepas sekitar 10 juta saham lagi untuk mencapai total 10% kepemilikan saham Tesla-nya.
Adapun saham Tesla masih mengalami kenaikan sekitar 46% pada 2021 menyusul rekor harga penutupan USD 1,229,91 pada 4 November 2021. Sebagai perbandingan, saham Ford naik sekitar 120%, saham General Motors naik sekitar 51%, dan saham Volkswagen AG telah meningkat sekitar 66% tahun ini.
Turunnya harga saham Tesla juga bertepatan dengan IPO yang memecahkan rekor di mobil untuk Rivian Automotive Inc, pembuat truk pickup listrik dan kendaraan sport. Saham Rivian naik 5,6% pada hari Jumat atau naik sekitar 66,6% sejak debutnya pada Rabu lalu.
Rivian mengumpulkan sekitar USD 12 miliar dalam debut pasarnya dan menjadikan IPO-nya yang terbesar di dunia pada 2021 sejauh ini. Rivian kemudian menempati urutan kedua produsen mobil paling berharga di AS di bawah Tesla dan mengharapkan penjualan sebanyak kurang dari USD 1 juta pada Kuartal III.
Dalam pengajuan keuangan, Rivian mengatakan, pihaknya memiliki 55.400 preorder untuk SUV R1S dan truk pikap R1T, ditambah kontrak untuk membangun 100.000 van pengiriman listrik untuk Amazon pada 2030.
Musk pun menanggapi kesuksesan IPO Rivian melalui akun Twitter-nya.
"Saya berharap mereka dapat mencapai produksi tinggi & arus kas impas. Itulah ujian yang sebenarnya. Ada ratusan startup otomotif, baik listrik & pembakaran, tetapi Tesla adalah satu-satunya pembuat mobil Amerika yang mencapai produksi volume tinggi & arus kas positif dalam 100 tahun terakhir," tulis dia.
(hps/hps)