Sudah 'Nanjak' 2 Minggu, Harga Timah Akhirnya Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 12/11/2021 14:45 WIB
Foto: Ilustrasi: Sebuah excavator memuat tanah ke sebuah truk di tambang terbuka PT Timah di Pemali, Pulau Bangka, Indonesia, 25 Juli 2019. REUTERS / Fransiska Nangoy

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia melemah pada perdagangan siang hari ini karena aksi ambil untung investor setelah kenaikan 2,01% dalam dua pekan.

Pada Jumat (12/11/2021) pukul 14:12 WIB harga timah dunia tercatat US$ 37.655/ton, melemah 0,14% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Sumber: Investing.com

Sepanjang pekan harga timah naik karena ancaman pasokan yang semakin langka karena produksi timah olahan di China dan Indonesia turun.

Impor China untuk konsentrat timah dari Myanmar terancam terganggu, disebabkan oleh penutupan pelabuhan untuk mencegah penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/COVID-19).

China mengandalkan Myanmar untuk impor konsentrat timah. Pada periode Januari-September 2021, porsi impor dari Myanmar sebesar 82%, turun dari tahun 2020 sebesar 91,7% dan 94% pada 2019.

Sementara itu, produksi PT Timah Tbk, perusahaan timah terbesar Indonesia, pada periode Januari-September 2021 turn 48% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

"Penurunan produksi bijih timah ini masih terkait dengan adanya pandemi COVID-19 dan dinamika penambangan bijih timah di darat," mengutip siaran pres PT Timah Tbk, Rabu (10/11/2021).

China dan Indonesia adalah dua negara produsen timah terbesar di dunia. Mengacu data Lembaga Survei Geologi AS (USGS), China jadi produsen terbesar dunia dengan produksi 81.000 metric ton (mt) pada 2020. Indonesia menempati urutan kedua dengan produksi 66.000 mt pada 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Royalti Naik, Investasi ke Industri Timah Banyak Tertunda