
Bank Permata Ungkap Ancaman Pandemi di Sektor Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengungkapkan ancaman yang dihadapi industri keuangan di kala pandemi Covid-19 yang melanda. Direktur Keuangan Bank Permata, Lea Kusumawijaya mengungkapkan kualitas portofolio kredit dan kebijakan restrukturisasi menjadi hal yang pertama menjadi perhatian ketika terjadi perlambatan ekonomi.
"Dengan pandemi terjadi perlambatan pertumbuhan kredit karena demandĀ juga menurun, bank juga cenderung untuk lebih bersikap berhati-hati dalam pengucuran kredit, untuk itu kami tetap hati-hati melakukan langkah-langkah untuk memitigasi risiko kredit," kata Lea, dalam CNBC Indonesia Award 2021 'The Most Inspiring Financial Companies', Kamis (11/11/2021).
Dia menambahkan dalam situasi pandemi bukan berarti menghentikan kredit sama sekali, namun menjadi lebih selektif. Pasalnya, di awal pandemi hingga saat ini ada pemulihan ekonomi terjadi perubahan tren. Di awal pandemi menurut Lea, dampak paling besar dirasakan segmen UKM dan ritel, namun seiring waktu korporasi besar juga ikut tumbang.
"Perubahan yang dilakukan tentunya pastinya pertamanya dari kerangka manajemen risiko," kata dia.
Saat ini, seiring dengan pemulihan ekonomi, tren restrukturisasi di perusahaan pun mulai menurun dan mulai kembali normal. Kebijakan di Bank Permata menurut Lea yakni melakukan monitoring untuk debitur yang berpotensiĀ terdampakĀ karena pandemi, sehingga bisa dilakukan restrukturisasi lebih awal. Dengan begitu dampaknya terhadap debitur pun tidak semakin memburuk.
"Apabila kita melihat ada gejala-gejala bahwa mereka tersebut harus direstrukturisasi, bisa mungkin dilakukan lebih cepat. Sehingga dampaknya tidak menjadi lebih buruk. Kami lihat ada beberapa segmen yang terdampak secara tidak langsung oleh pandemi yang sayangnya sekarang justru masuk ke proses litigasi dan lebih membutuhkan penanganan yang lebih khusus," ujar Lea.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Permata Raih The Most Inspiring Financial Companies 2021
