Tak Gentar Gertakan Dolar, Emas Tetap Cetar!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 November 2021 08:34
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Nah, harga emas dan dolar punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS berjaya, semestinya emas merana.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal buat investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Akan tetapi, sepertinya emas tidak takut dengan gertakan dolar AS. Kembali lagi, penyebabnya adalah inflasi.

Dalam situasi inflasi tinggi, berinvestasi di emas menjadi menguntungkan karena sifat alamiahnya sebagai lindung nilai (hedge) terhadap inflasi. Menyimpan emas akan membantu menopang daya beli ketika inflasi tinggi, karena dalam jangka panjang harga emas pasti naik. Pasokan emas terbatas, hanya segini saja yang dikasih sama Tuhan, makanya harga pasti bakal naik.

"Sekali lagi, data inflasi begitu 'panas'. Emas adalah pelindung inflasi yang terbaik, sehingga kami meyakini data inflasi akan menjadi modal reli harga emas pada pekan dan bulan-bulan mendatang," tegas David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular