
Bursa Asia Kompak Menguat, kecuali Nikkei & STI Singapura!

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup positif pada perdagangan Selasa (9/11/2021),menyusul kenaikan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Senin (8/11/2021) waktu AS.
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 0,2% ke level 24.813,13, Shanghai Composite China bertambah 0,24% ke 3.507, KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,08% ke 2.962,46, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 0,57% ke 6.669,92.
Sementara untuk indeks Nikkei Jepang berakhir merosot 0,75% ke level 29.285,46 dan Straits Times Singapura melemah 0,63% ke 3.243,42.
Indeks Nikkei Jepang ditutup merosot pada hari ini karena rilis kinerja keuangan kuartal III-2021 dari beberapa perusahaan besar yang mengecewakan, meskipun hal tersebut dapat ditahan oleh positifnya kinerja keuangan dari perusahaan konglomerat dan teknologi besar, Softbank Group.
Pada hari ini, saham Softbank Group ditutup melonjak 10,14% ke level harga 6.808 yen, setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk membeli kembali sahamnya (buyback) hingga satu triliun yen (US$ 8,83 miliar) kemarin.
Softbank juga melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal III-2021, di mana perseroan melaporkan rugi bersih sebesar 398 miliar yen (US$ 3,5 miliar).
Sementara itu dari China, Bank sentral China pada Senin kemarin mengatakan pihaknya akan memberikan lembaga keuangan dengan pinjaman murah untuk membantu perusahaan mengurangi emisi karbon.
Namun sebagian besar pelaku pasar di Asia pada hari ini cenderung optimis setelah bursa saham AS, Wall Street kembali ditutup positif dan juga kembali mencetak rekor tertinggi barunya pada Senin kemarin waktu AS.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,29%, S&P 500 naik 0,09%, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,07%.
Pasar merespons positif dari keputusan DPR AS yang meloloskan anggaran infrastruktur senilai US$ 1 triliun untuk ditandatangani Presiden AS Joe Biden.
Sebelumnya pada Jumat (5/11/2021) malam waktu AS, DPR AS meloloskan RUU infrastruktur senilai lebih dari US$ 1 triliun. Pertama kali disahkan oleh Senat pada Agustus lalu, paket tersebut akan menyediakan pendanaan baru untuk transportasi, utilitas, dan broadband.
Di lain sisi, data laporan pekerjaan Oktober yang dirilis pada Jumat (5/11/2021) akhir pekan lalu tercatat lebih baik dari perkiraan ekonom, karena gaji AS menambahkan 531.000 pekerjaan bulan lalu, menurut Departemen Tenaga Kerja.
Investor di AS dan global akan memantau rilis data inflasi terbaru yakni Indeks Harga Produsen (producer price index/PPI) pada malam hari ini waktu Indonesia dan indeks harga konsumen (IHK) pada Rabu (10/11/2021) malam waktu Indonesia. Ekonom memperkirakan keduanya masih akan tinggi pada Oktober.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
