Belum Sukses ke All Time High, tapi IHSG Bisa Bikin Sumringah

Tri Putra, CNBC Indonesia
09 November 2021 15:31
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten berada di zona hijau sepanjang perdagangan Selasa (9/11/2021). IHSG ditutup melesat 0,57% ke level 6.669,93.

Sepanjang perdagangan intraday, indeks bergerak di level terendah 6.633,21 dan level tertingginya di level penutupan perdagangan.

Tercatat sebanyak 291 saham menguat, 228 melemah dan 150 stagnan. Nilai transaksi tembus Rp 14,08 triliun dan asing beli bersih di pasar reguler dengan net buy mencapai Rp 641,53 miliar.

Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 393,4 miliar dan Rp 253,6 miliar.

Sedangkan saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net sell masing masing sebesar Rp 70,2 miliar dan Rp 52,4 miliar.

Masih positifnya bursa saham Negeri Paman Sam didorong oleh optimisme pelaku pasar di AS seiring makin terkendalinya kasus Covid-19 di AS, data tenaga kerja yang terus membaik, dan telah disahkannya RUU stimulus infrastruktur.

Di sisi lain, sentiment positif juga datang dari dalam negeri. Bank Indonesia pada Senin (8/11/2021) kemarin mengumumkan Survei Konsumen periode Oktober 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat sejalan dengan membaiknya mobilitas masyarakat.

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2021 yang tercatat sebesar 113,4, meningkat dari 95,5 pada September 2021. IKK menggunakan angka 100 sebagai titik awal. Kalau sudah di atas 100, maka artinya konsumen sudah optimistis.

Optimisme konsumen juga tercermin dari penjualan ritel bulan Oktober. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Penjualan Riil (IPR) Oktober-21 tumbuh 1,8% (mtm), meningkat dari -1,5% (mtm) pada September-21.

Kenaikan penjualan disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan pelonggaran kebijakan mobilitas serta kelancaran distribusi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular