MI Kok Lepas Saham Bukalapak, Ada Apa Nih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajer Investasi (MI) mulai melepas saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebagai aset dasar (underlying asset) produk reksa dana. Saham BUKA terpantau sempat masuk dalam 10 besar underlying aset reksa dana sejumlah MI.
Head of Business Development Division PT Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengakui telah melakukan pengurangan portofolionya di saham BUKA dan mengalihkannya ke saham lain. Salah satu penyebabnya adalah harga sahamnya yang terus mengalami penurunan sejak penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Agustus lalu.
Penurunan harga saham ini terjadi karena valuasi yang ditawarkan atas saham BUKA cukup mahal dengan price to earning ratio (PER) di atas 20 kali.
"Sebetulnya bertahap aja karena kita melihat di awal valuasinya terlalu tinggi, sempat dilihat PER 20 kali lebih," kata Reza kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/11/2021).
Dia menyebutkan, Henan Putihrai AM tidak sepenuhnya melepas saham BUKA, hanya saja saat ini perusahaan sedang menunggu harga saham ini mencapai titik terendahnya sebelum mulai melakukan pembelian kembali.
"Bukan ga menarik, kemarin over valuasi aja, sekarang kan lagi menuju valuasi sebenarnya. Sedang menuju ke sana, saat sudah valuasi normalnya nanti akan mulai dibeli lagi," terangnya.
MI ini setidaknya memiliki dua produk reksa dana dengan konstituen saham BUKA di dalamnya, yakni HPAM Saham Dinamis dan HPAM Ultima Ekuitas 1.
Manajer investasi lainnya yang juga diketahui melepas saham BUKA dari konstituen reksa dananya adalah Avrist Asset Management. Manajemen MI ini menolak untuk memberikan komentarnya atas saham BUKA.
Lebih lanjut, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan pertimbangan MI untuk melepas saham ini salah satunya adalah karena pertimbangan kondisi fundamental perusahaan yang masih merugi.
Sedangkan di tengah kondisi perekonomian yang saat ini mulai membaik, investor cenderung lebih suka pada saham-saham bluechip yang diekspektasikan akan mengalami peningkatan pendapatan.
"Beberapa MI memilih untuk exit dulu dari BUKA dan memilih saham lain yang lebih berpotensi. BUKA akan kembali menarik bila sudah ada perbaikan dari sisi pendapatan bersihnya," tandasnya.
(hps/hps)