Kinerja Masih Merah, tapi Alam Sutera Berhasil Pangkas Rugi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Selasa, 09/11/2021 14:10 WIB
Foto: Dok.Alam Sutera

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatatkan penurunan nilai kerugian yang signifikan menjadi senilai Rp 138,95 miliar pada akhir September 2021 lalu. Turun drastis dari kerugian yang dibukukan perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,004 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai rugi per saham juga turun menjadi Rp 7,07 dari sebelumnya rugi Rp 51,10/saham.

Penurunan kerugian ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan perusahaan menjadi Rp 1,77 triliun atau tumbuh 60,42% secara tahunan (year on year/YoY) dari akhir kuartal ketiga tahun lalu yang senilai Rp 1,10 triliun.


Bisnis real estate menjadi kontributor utama penjualan perusahaan yang menyumbang Rp 1,48 triliun pada periode ini. Nilai penjualan ini naik dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 853,70 miliar.

Penjualan rumah dan ruko merupakan penjualan terbesar di tahun ini dengan nilai mencapai Rp 1,15 triliun, disusul oleh penjualan tanah senilai Rp 256,60 miliar dan apartemen sebesar Rp 61,73 miliar. Penjualan kios juga terjadi di tahun ini dengan nilai Rp 5,34 miliar, sedangkan penjualan gedung perkantoran turun drastis menjadi Rp 6,56 miliar dari sebelumnya senilai Rp 127,86 miliar.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 855,21 miliar dari sebelumnya Rp 599,04 miliar. Beban penjualan juga ikut turun naik menjadi Rp 61,64 miliar dari Rp 54,76 miliar.

Lalu, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 245,49 miliar dari Rp 245,37 miliar. Begitu juga dengan beban bunga dan keuangan lainnya yang naik menjadi Rp 601,32 miliar dari Rp 556,84 miliar.

Kerugian dari selisih nilai kurs pada periode ini juga membaik menjadi senilai Rp 73.32 miliar dari Rp 519,48 miliar.

Sedangkan pendapatan bunga turun menjadi Rp 8,67 miliar dari Rp 18,16 miliar.

Di periode ini, tercatat nilai aset ASRI menjadi sebesar Rp 21,70 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2020 yang senilai Rp 21,23 triliun. Aset lancar tercatat mencapai Rp 3,11 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 18,59 triliun.

Di pos liabilitas, terjadi kenaikan hingga kuartal III-2021 menjadi Rp 12,45 triliun dari sebelumnya Rp 11,84 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 3,69 triliun dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp 8,77 triliun.

Ekuitas perusahaan di akhir September 2021 lalu mencapai Rp 9,24 triliun, naik tipis dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 9,39 triliun.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW