Penjualan Ritel RI Masih Berkontraksi, Rupiah Mengendur

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 November 2021 12:18
FILE PHOTO: U.S. dollar banknote is seen in this picture illustration taken May 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) harus terpangkas di pertengahan perdagangan Selasa (9/11). Sebabnya, data yang menunjukkan penjualan ritel masih berkontraksi di bulan September.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,25% ke Rp 14.220/US$, setelahnya sempat menguat lagi ke Rp 14.215/US$ atau 0,28%.

Sayangnya, level tersebut menjadi yang terkuat hingga siang ini, rupiah kemudian mengendur dan berada di Rp 14.230/US$ menguat 0,18% di pasar spot pada pukul 12:00 WIB.

Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel pada September 2021 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif, bahkan lebih dalam dari bulan sebelumnya.

Penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat 189,5 pada September 2021. Turun 1,5% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) dan 2,2% dibandingkan September 2020 (year-on-year/yoy). Secara yoy, kontraksi September 2021 lebih dalam ketimbang Agustus 2021 yang sebesar 2,1%.

Namun, BI memperkirakan penjualan ritel pada Oktober 2021 tumbuh positif. IPR Oktober 2021 diperkirakan berada di 193, naik 1,8% mtm dan 5,2% yoy.

"Peningkatan tertinggi terjadi pada Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Makanan, serta Minuman dan Tembakau.

Responden menyatakan kenaikan kinerja penjualan sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan masyarakat seiring pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas serta didukung kelancaran distribusi," tambah keterangan BI.

Di sisa perdagangan hari ini rupiah kemungkinan belum akan menembus Rp 14.200/US$ meski berpeluang mempertahankan penguatannya melihat pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang tidak jauh berbeda siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Pukul 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.238,50Rp14.231,6
1 BulanRp14.260,00Rp14.260,0
2 BulanRp14.304,00Rp14.305,0
3 BulanRp14.364,00Rp14.355,0
6 BulanRp14.492,00Rp14.493,9
9 BulanRp14.632,00Rp14.640,0
1 TahunRp14.824,00Rp14.905,3
2 TahunRp15.415,20Rp15.391,2

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular