
Sahamnya Diborong Kaesang cs, Begini Jeroan Emiten Udang PMMP

Mengenai prospek ke depan, sebuah riset dari Trimegah Securities pada 7 September 2021, menyebutkan, PMMP berpotensi mengambil pangsa pasar Vietnam dan India.
Saat ini, permintaan udang Indonesia terbesar datang dari pasar Amerika Serikat (AS) seiring Negeri Paman Sam mengalihkan sejumlah pesanan udang mereka dari Vietnam dan India ke Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah soal lockdown pandemi Covid-19 yang dilakukan kedua negara tersebut.
Selain itu, pada 21 Agustus, PMMP telah menyelesaikan pembangunan pabrik ke-8 di Situbondo Jawa Timur dan dioperasikan pada akhir September. Pabrik ini membuat total kapasitas produksi perusahaan menjadi 27,1kt/tahun, dari sebelumnya 25,1kt/tahun pada 2020.
Trimegah menilai, penambahan kapasitas pabrik di tengah pandemi dan perlambatan ekonomi RI ini tidak begitu berdampak bagi perusahaan. Ini karena sebagian besar pendapatan PMMP berasal dari ekspor, yakni sekitar 95% dari total pendapatan sepanjang 2021.
Karena itu, Trimegah meningkatkan perkiraan pendapatan/laba bersih untuk full year 2022 masing-masing sebesar +2,4%/+4,1%. Dengan demikian, pendapatan sepanjang 2022 PMMP diprediksi masing-masing sebesar +9,6%/+20,3% secara yoy.
Secara valuasi saham, Trimegah mempertahankan rekomendasi beli (buy) dengan target price yang lebih tinggi, yakni hingga Rp 765/saham. Rasio laba (P/E) perusahaan diperkirakan akan sebesar 8,3 kali pada tahun depan.
Bila dibandingkan dengan rerata valuasi saham perusahaan sejenis di kawasan ASEAN lainnya, seperti Avanti Feeds, Apex Food dan Waterbase, menurut Trimegah, valuasi PMMP tergolong murah.
Nilai rerata price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV) ketiga perusahaan pesaing di atas masing-masing sebesar 18,2 kali dan 3,0 kali. Angka tersebut berada di atas PER dan PBV PMMP yang masing-masing sebesar 5,4 kali dan 0,9 kali.
Perlu diketahui juga bahwa PMMP merupakan pemasok ke beberapa restoran ternama, antara lain HokBen, Sushi Tei Surabaya, Thai Street Surabaya, dan lain-lain.
Selain itu, kedua perusahaan akan bekerja sama untuk menciptakan inovasi & ekosistem digital melalui GK Plug and Play. Asal tahu saja, induk perusahaan GK Hebat, adalah platform inovasi yang menghubungkan startup dan perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem pembuat perubahan.
Profil Singkat PMMP
Menurut situs perusahaan, PMP didirikan pada tahun 2004 sebagai pengolah dan eksportir udang di Indonesia.
PMMP berkantor pusat di Surabaya dan dengan pabrik pengolahan yang berlokasi di Situbondo dan Tarakan, dengan total kapasitas produksi 25.000 ton/tahun dikombinasikan dengan 46.000 ton fasilitas cold storage.
Saat ini, PMMP telah menjadi eksportir udang terkemuka di Indonesia, peringkat ke-2 di tabel liga berdasarkan total volume ekspor udang pada tahun 2019. PMMP juga telah mengekspor udang ke semua pasar utama di seluruh dunia seperti AS, Jepang, Eropa, dan lain-lain.
Kemudian, pada Desember 2020 PMMP melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun setelah masuknya perusahaan Kaesang, pemegang saham pengendali PMMP masih dipegang PT Tiga Makin Jaya dengan porsi kepemilikan 43,0%.
Lebih lanjut, Komisaris Utama PMMP Soesilo Soebardjo menggenggam 24,65%, Direktur Utama perusahaan Martin Soesilo memiliki 8,50% saham PMMP, dan Wakil Direktur Utama PMMP Hirawan Teedjo Koesoemo mengempit 0,85%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]