Mampukah Rekor Wall Street Menular ke IHSG?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
09 November 2021 08:48
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpototensi kembali melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Selasa ini (9/11/2021).

Terdapat beberapa katalis positif bagi bursa saham domestik, antara lain penguatan bursa Wall Street dan naiknya beberapa harga komoditas.

Senin kemarin, IHSG ditutup menguat sebesar 0,77% ke level 6.632,29 dengan nilai transaksi Rp 11,67 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 463,44 miliar. Sejak awal tahun, IHSG sudah menguat 10,93% dan net buy asing mencapai Rp 41,56 triliun.

Dalam risetnya, NH Korindo Sekuritas Indonesia mencermati, Wall Street masih mampu menguat tipis pada penutupan perdagangan pada awal pekan ini, dipimpin oleh Dow Jones yang menguat 0,29%. Investor menyambut baik disetujuinya RUU paket infrastruktur senilai USD 1 triliun oleh kongres AS.

Di sisi lain, sektor energi juga terdorong penguatan harga minyak mentah; pasca Arab Saudi menaikkan harga jual ekspor ke negara-negara Asia.

Dari bursa domestik, IHSG mengawali pekan dengan kenaikan solid sebesar 0,77%; dipimpin oleh sektor Finansial yang naik 1,61%. Saham-saham bank kecil mengalami lonjakan seiring dengan mendekatnya batas waktu pemenuhan modal minimum Rp 2 triliun pada akhir 2021.

"Untuk hari ini, IHSG berpeluang untuk kembali melanjutkan penguatan pada rentang pergerakan 6.550-6.680," ungkap NH Korindo Sekuritas, Selasa (9/11/2021).

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menyampaikan, pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya, namun gelombang tekanan masih akan membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Hal ini diiringi oleh tekanan yang terjadi pada pergerakan harga komoditas yang turut memberikan dampak terhadap emiten emiten yang berkaitan dengan komoditas sehingga membuat pasar bergerak lebih konsolidatif.

William memperkirakan, hari ini IHSG berpeluang tertekan pada rentang 6.504 - 6.672.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Fed Kian Agresif, IHSG Terlempar ke Zona Merah di Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular