Pamor Broker Lokal Masih Kalah Jauh dari Broker Asing

Feri Sandria, CNBC Indonesia
08 November 2021 11:21
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum mampu kembali berada di level psikologis 6.600 setelah dalam sepekan IHSG tiga hari di tutup di zona merah.

Dalam sepekan (1-5 November 2021), IHSG tercatat melemah 0,15% ke level 6,581.78. Investor asing masih melakukan aksi beli bersih di pekan ini tetapi angkanya kembali mengalami penurunan. Data pasar mencatat net buy sepakan ini sebesar Rp 607,92 miliar di pasar reguler. Sementara pekan lalu tercatat sebesar Rp 743 miliar dan dua pekan lalu Rp 4,89 triliun.

Indeks saham sektor transportasi (IDXTRANS) memimpin indeks sektoral lainnya, yakni naik sebesar 3,97%. Sedangkan posisi kedua diisi oleh sektor konsumer siklikal yang turut mendorong IHSG dengan menguat 1,02% dalam sepekan. Adapun dari enam sektor lainnya yang mengalami koreksi pekan lalu, indeks yang paling tertekan adalah sektor industri yang melemah 1,96%.

Total transaksi saham kembali turun tajam, berkurang 16% menjadi Rp 55,93 triliun dari pekan sebelumnya mencapai Rp 67,09 triliun. Sehingga rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pun turun menjadi Rp 11,18 triliun.

Sepanjang pekan lalu broker asing kembali mendominasi transaksi di bursa dengan menguasai 6 dari 10 broker dengan nilai transaksi terbesar.

Broker dengan transaksi terbesar dalam sepekan (1-5 November 2021)Foto: BEI
Broker dengan transaksi terbesar dalam sepekan (1-5 November 2021)

 

Peringkat pertama masih diduduki oleh broker asal Korea Selatan (Korsel) Mirae Asset Sekuritas yang membukukan nilai transaksi Rp 10,24 triliun atau lebih dari satu per enam dari total transaksi di bursa pekan lalu.

Mirae memang sejak beberapa periode terakhir selalu 'merajai' posisi broker dengan nilai transaksi terbesar di bursa. Hal ini tidak mengherankan lantaran sebagian besar pelaku pasar ritel menggunakan broker berkode YP ini untuk bertransaksi karena mematok fee yang murah.

Sepanjang semester I 2021, Mirae juga bercokol di pucuk dengan total transaksi mencapai Rp 364 triliun atau 11,3% dari total seluruh transaksi di bursa.

Posisi kedua diisi oleh broker asal negeri Paman Sam, JP Morgan Sekuritas Indonesia, yang semakin aktif pada paruh kedua tahun ini dan mencatatkan total transaksi Rp 6,40 triliun pekan lalu.

Sebagai informasi, selama paruh pertama 2021, JP Morgan hanya menempati posisi ke-27 broker dengan nilai transaksi tertinggi, yakni sebesar Rp 101,37 triliun.

Selanjutnya di posisi tiga terdapat broker perusahaan pelat merah Mandiri Sekuritas dengan transaksi senilai Rp 5,89 triliun. Pada paruh pertama tahun ini broker dengan kode CC ini menduduki posisi kedua dengan nilai transaksi Rp 240 triliun.

Broker lokal lain, Indo Premier Sekuritas, membuntuti di urutan empat yang mencatatkan nilai transaksi Rp 5,56 triliun dalam sepekan lalu.

Selanjutnya adalah broker asal Swiss, UBS Sekuritas Indonesia, dengan nilai transaksi Rp 5,38 triliun, yang diikuti oleh broker asal Hong Kong, CLSA, dengan nilai transaksi 5,20 triliun.

Dua broker asal negeri Jiran lainnya, CGS-CIMB dan Maybank Kim Eng Sekuritas, berada di peringkat tujuh dan delapan dengan nilai transaksi masing-masing sebesar Rp 4,55 triliun dan Rp 4,28 triliun.

Terakhir, melengkapi sepuluh besar terdapat dua broker lokal yakni Ciptadana Sekuritas Asia dan Sinarmas Sekuritas dengan nilai transaksi masing-masing Rp 4,24 triliun dan Rp 3,68 triliun.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ritel Jadi Penguasa, Mirae Jawara Nilai Transaksi Saham BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular