Bursa Eropa Bergerak Variatif Cenderung Menguat di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Jumat, 05/11/2021 15:54 WIB
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Staff)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif cenderung menguat pada pembukaan perdagangan Jumat (5/11/2021), setelah investor menganalisis kinerja keuangan emiten raksasa dan kebijakan bank sentral Eropa.

Indeks Stoxx 600 dibuka turun 0,1% dengan indeks saham sektor minyak dan gas melemah 0,7%, menjadi pemimpin koreksi. Seluruh seluruh indeks saham sektoral juga tercatat melemah, kecuali indeks saham sektor perjalanan yang bertambah 0,2%.

Selang 1 jam kemudian. indeks Stoxx 600 bertambah 0,7 poin (+0,14%) di level 483,88. Indeks CAC Prancis turun 36,9 poin (+0,23%) ke 15.843,18, FTSE Inggris lompat 18,8 poin (+0,27%) ke 7.006,63. Namun, DAX Jerman turun 8,4 poin (-0,05%) ke 16.021,21.


Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mengejutkan pasar dengan mempertahankan suku bunga acuan di level terendah sepanjang sejarah, setelah bank sentral AS (The Fed) mengumumkan dimulainya kebijakan tapering (pengurangan pembelian aset di pasar) akhir bulan ini.

Mayoritas bursa saham di Asia Pasifik juga cenderung melemah, dengan dipimpin indeks saham di bursa China, yakni Hang Seng. Sementara itu, harga kontrak berjangka (futures) tak banyak berubah di sesi awal setelah investor mengantisipasi rilis data tenaga kerja Oktober.

Slip gaji karyawan swasta (di luar sektor pertanian) diperkirakan naik 450.000 sepanjang bulan Oktober. Ekonomi AS pada September mempekerjakan 194.000 tenaga kerja baru, atau jauh di bawah proyeksi analis yang sebelumnya berharap akan ada 500.000 pekerja baru.

Di Eropa, rilis laba bersih terus mendorong kinerja saham perseroan, di mana induk usaha maskapai Inggris British Airways akan merilis kinerja keuangannya.

Di sisi lain, pasar akan memantau rilis data ekonomi yakni Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) Jerman, Prancis, Italia dan zona euro serta penjualan ritel zona euro per September.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi