Analisis Teknikal

PDB RI di Bawah Ekspektasi, IHSG Sesi II Bisa Lanjut Koreksi

Tri Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 05/11/2021 13:15 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,16% ke level 6.576 hingga penutupan perdagangan sesi I Jumat (5/11/2021).

Di awal-awal perdagangan, IHSG sempat menguat lebih dari 0,25% dan tembus level psikologis 6.600. Pada perdagangan intraday, indeks bergerak di rentang terendah di 6.565 dan tertinggi di 6.608.

Sebanyak 212 saham menguat, 292 saham melemah dan 150 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 6,4 triliun.


Asing terpantau membukukan jual bersih di pasar reguler sebesar Rp 20,4 miliar. Namun ada aksi beli asing di pasar nego sebesar Rp 1,12 triliun sehingga net buy asing di seluruh pasar mencapai Rp 1 triliun.

Beberapa sentimen yang menjadi penggerak pasar hari ini adalah kinerja Wall Street semalam, rilis data pertumbuhan ekonomi RI kuartal III dan faktor psikologis pasar.

Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang kurang menggembirakan. Indeks saham Wall Street ditutup variatif. Dow Jones melemah 0,09% sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite terpantau menguat masing-masing 0,42% dan 0,81%.

Kedua adalah rilis data pertumbuhan PDB. BPS mencatat ekonomi RI tumbuh 3,51% year on year (yoy) di kuartal III-2021, lebih rendah dari median proyeksi pasar yang dihimpun CNBC Indonesia di 3,61% yoy.

Ketiga adalah aspek psikologis pasar. Dalam dua hari terakhir, indeks sudah menguat lebih dari 1% dan kembali ke level psikologis di atas 6.500. Adanya kenaikan ini membuka ruang untuk terjadinya profit taking yang bisa membuat indeks terbebani.

Setelah melemah 0,16% bagaimana arah pergerakan IHSG sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.586 untuk membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level psikologis 6.552 untuk mengalami tren bearish.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 52,11 dan berada di zona netral. Namun histogram indikator MACD yang menyempit bisa jadi mengindikasikan bahwa peluang IHSG lanjut melemah masih terbuka.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Abaikan Sejenak Isu Trump, IHSG Melenggang ke Zona Hijau