Gainers & Losers Sesi I

2 Saham Bank Mini Nangkring di Pucuk, saat ZINC-MLPL Anjlok

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
05 November 2021 12:17
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten bank mini (dengan modal inti hingga Rp 6 triliun) PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (BCIC) dan PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) bercokol di daftar top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Jumat (5/11/2021).

Sementara, saham emiten pertambangan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) dan emiten Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) menjadi saham 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga siang ini, setelah naik dalam 2 hari terakhir. IHSG turun 0,16% ke posisi 6.576,040 pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (5/11).

Menurut data BEI, 212 saham terapresiasi, 292 saham terdepresiasi dan 150 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,41 triliun dan volume perdagangan mencapai 12,07 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari bursa Tanah Air dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 20,40 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 1,12 triliun.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (5/11).

Top Gainers

  1. Bank Jtrust Indonesia (BCIC), saham +30,96%, ke Rp 258, transaksi Rp 60,2 M

  2. Wahana Pronatural (WAPO), +27,84%, ke Rp 248, transaksi Rp 18,6 M

  3. Bank Bumi Arta (BNBA), +24,92%, ke Rp 2.080, transaksi Rp 183,4 M

  4. Ace Oldfields (KUAS), +16,04%, ke Rp 246, transaksi Rp 23,2 M

  5. PAM Mineral (NICL), +14,08%, ke Rp 81, transaksi Rp 35,3 M

Top Losers

  1. Sky Energy Indonesia (JSKY), saham -6,94%, ke Rp 134, transaksi Rp 38,9 M

  2. Kapuas Prima Coal (ZINC), -6,06%, ke Rp 124, transaksi Rp 49,1 M

  3. Temas (TMAS), -5,05%, ke Rp 376, transaksi Rp 30,9 M

  4. Multipolar (MLPL), -3,98%, ke Rp 386, transaksi Rp 114,9 M

  5. Bank Oke Indonesia (DNAR), -3,79%, ke Rp 254, transaksi Rp 28,5 M

Menurut data di atas, saham BCIC memimpin 'klasemen' top gainers dengan melejit 30,96% ke Rp 197/saham. Saham BCIC mencatatkan kenaikan dalam 3 hari terakhir usai ambles selama 9 hari beruntun.

Sebelumnya eks Bank Century dan Bank Mutiara ini, sudah menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yakni Rp 330/saham.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.545.504.522 saham Seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 45,40% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 19 November 2021 di mana setiap pemilik 500 saham perseroan akan memperoleh 227 HMETD.

Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp330/saham, maka nilai emisi saham dalam PMHMETD melalui PUT-2021 ini sebanyak-banyaknya Rp 1,50 triliun.

Saham bank mini lainnya, BNBA melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,92% ke Rp 2.080/saham, setelah naik 5,05% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan saham BNBA melompat 43,94% dan dalam sebulan terkerek 55,22%.

Di kutub berbeda, saham ZINC anjlok 6,06% hingga menyapu kenaikan selama sepekan terakhir. Sebelumnya saham ZINC naik dalam 5 hari beruntun, kendati besaran persentase kenaikannya tergolong kecil.

Dengan ini, dalam sepekan saham ZINC turun 2,36%, sedangkan dalam sebulan masih naik 1,64%.

Bersama saham ZINC, ada saham MLPL yang ambles 3,98%. Investor tampaknya buru-buru merealisasikan keuntungan setelah kemarin saham ini melesat 5,24%.

Alhasil, dalam seminggu belakangan saham MLPL minus 4,46%, sedangkan dalam sebulan anjlok 13,84%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular