
Baca 9 Kabar Ini, Penting untuk Cari Cuan Jelang Akhir Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah emiten sudah merencanakan fokus bisnisnya dalam beberapa tahun ke depan. Emiten lainnya juga baru melakukan kerja sama untuk mendukung kinerjanya ke depan
CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa emiten pada perdagangan kemarin, Kamis (4/11/2021), untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini Jumat (6/11/2021) dibuka.
1. Taipan RI Berharta Rp 95 T Ini Lepas Anak Usaha di Sri Lanka
Perusahaan emiten baku industri tekstil, PT Indorama Synthetics Tbk (INDR) yang dimiliki taipan Sri Prakash Lohia, menjual entitas anak tidak langsung di Sri Lanka.
Corporate Secretary INDR, Arun Dalmia menyampaikan, perseroan melepas kepemilikan 100 saham di Isin Lanka Pte Ltd. Perusahaan ini sebelumnya seluruh sahamnya dimiliki oleh perusahaan sebagai entitas anak usaha tidak langsung.
Transaksi penjualan ini dilakukan melalui IRS Global Pte Ltd (IRSG), anak perusahaan tidak langsung yang dimiliki sepenuhnya oleh INDR. Penjualan ini dilakukan via perjanjian jual beli pada 2 November 2021 untuk menjual 100% kepemilikan saham di ISL kepada Sri Isin Ceylon Pte Ltd dengan nilai transaksi US$ 2,80 juta atau sekitar Rp 39,90 miliar.
2. Utangnya Rp 54 T, Waskita Jual Semua Jalan Tol Sampai 2025
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menyebutkan akan mendivestasikan seluruh aset jalan tolnya hingga 2025 mendatang, lantaran pembangunan tol ini menimbulkan beban utang yang besar bagi perusahaan. Utang yang ditimbulkan oleh investasi jalan tol ini setidaknya mencapai Rp 53 triliun-Rp 54 triliun.
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengatakan divestasi ini menjadi langkah perusahaan untuk dekonsolidasi beban utang yang tinggi ini.
"Intinya Waskita terbebani pinjaman investasi jalan tol, jadi dalam gambar kami ruas tol itu harus dilepas untuk kembalikan pinjaman tersebut. Dalam rencana kami memang demikian untuk bisa mengurangi atau selesaikan beban itu, ini yang dalam proses perjalanannya akan kita lihat tapi harapannya terus divestasi," kata Destiawan dalam konferensi pers, Kamis (4/11/2021).
3. Modal SWF Jokowi Rp 75 T, Resmi Pegang Saham BRI & Mandiri
Pemerintah telah menambahkan modal kepada dana abadi Indonesia atau sovereign wealth fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) senilai Rp 60 triliun.
Dengan demikian, saat ini total modal yang dimiliki oleh Lembaga Pengelola Investasi (LPI) INA ini telah mencapai Rp 75 triliun, sesuai dengan komitmen awal pemerintah.
Penambahan modal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 110/2021 yang diteken Jokowi pada 29 Oktober 2021.
4. Harga Rights Issue Eks Bank Century Rp 330, Bidik Rp 1,5 T
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC), eks Bank Century dan Bank Mutiara, sudah menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yakni Rp 330/saham.
Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.545.504.522 saham Seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 45,40% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Saham-saham tersebut akan ditawarkan melalui Penawaran Umum Terbatas - Tahun 2021 (PUT- 2021).
5. Emiten Produsen Ban Lo Kheng Hong Cetak Laba Rp 19,34 M di Q3
Emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 19,34 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
Perolehan tersebut berkebalikan dari periode yang sebelumnya rugi sebesar Rp 112,57 miliar.
Hal ini menyebabkan nilai laba per saham dasar perseroan menjadi Rp 5,55 per saham dari sebelumnya minus Rp 32,31 per saham.