Penjelasan Lengkap Adaro Soal Ikut-ikutan Bisnis PCR

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akhirnya buka suara terkait tudingan bahwa perusahaan bermain di bisnis test Polymerase Chain Reaction (PCR) Covid-19 di bawah PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) dan ikut mendulang keuntungan dari bisnis ini.
Febriati Nadira, Head of Corporate Communication Adaro, mengatakan bahwa GSI Lab merupakan inisiasi dari Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) bersama dengan beberapa perusahaan dan yayasan binaan sejumlah perusahaan terkemuka nasional.
Dia menegaskan, ini dibangun tanpa niat mencari keuntungan bisnis.
"Ini karena tidak seperti bentuk badan hukum lainnya, Yayasan dilarang untuk membagikan keuntungan atau bentuk dividen kepada siapa pun, termasuk pengurus, pembina dan pendirinya, namun hanya untuk menjalankan program-program sosial berikutnya," jelasnya, Kamis (04/11/2021).
Dia menjelaskan, Adaro sebagai perusahaan nasional yang beroperasi di Indonesia berkomitmen untuk senantiasa hadir dan berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).
Komitmen Adaro ini diwujudkan melalui program "Adaro Berjuang untuk Indonesia" yang dimulai sejak Maret 2020.
"Hingga Oktober 2021 Adaro telah memberikan bantuan senilai total Rp 88,6 miliar," ujarnya.
Dia menyebut, dukungan yang diberikan Adaro antara lain berupa:
- Bantuan senilai total Rp 22,75 miliar yang diberikan melalui BNPB selaku Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) pada tahun 2020 dan 2021.
- Adaro juga menyediakan dana khusus untuk memastikan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah operasional, antara lain bekerja sama dengan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) membangun fasilitas laboratorium PCR, serta kelengkapan rumah sakit perawatan pasien Covid-19, termasuk ICU, juga bantuan armada 28 unit ambulans khusus bagi pasien Covid-19 senilai Rp 20,8 miliar.
- Pemberian 15.000 vaksin gratis untuk lima kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah senilai Rp 20 miliar.
- Berkolaborasi membuat Rumah Oksigen Gotong Royong senilai total Rp 15 miliar.
- Bantuan 1000 konsentrator Oksigen sebesar Rp 12,6 miliar.
- Bantuan ventilator ke Rumah Sakit di Indonesia senilai Rp 9,1 miliar.
- Bantuan 1 juta masker medis dan non medis kepada seluruh karyawan, serta para warga di kabupaten-kabupaten wilayah kerja Adaro senilai Rp 4,1 miliar.
- Bantuan APD senilai Rp 2,6 miliar.
- dan sebagainya.
"Selanjutnya Adaro melalui YABN, bersama-sama dengan beberapa perusahaan dan yayasan binaan perusahaan-perusahaan terkemuka nasional, berinisiatif membentuk GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia lab) pada April 2020, sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan Covid-19," tuturnya.
Dia mengatakan, pemilihan YABN sebagai pemegang saham GSI Lab mencerminkan niat Adaro yang tidak mencari keuntungan bisnis dari berdirinya GSI Lab ini karena tidak seperti bentuk badan hukum lainnya, Yayasan dilarang untuk membagikan keuntungan atau bentuk dividen kepada siapa pun, termasuk pengurus, pembina dan pendirinya, namun hanya untuk menjalankan program-program sosial berikutnya.
Menurutnya, GSI Lab juga hadir sebagai kewirausahaan sosial untuk memberikan alternatif pengujian PCR yang terjangkau dan terjamin mutunya. GSI Lab berkomitmen memberikan layanan pengujian PCR dengan presisi handal dan kecepatan tinggi sesuai dengan ketentuan pemerintah.
"Para shareholders GSI Lab berkomitmen untuk mencurahkan mayoritas dari keuntungan yang ada guna mengembangkan kekuatan sektor kesehatan Indonesia, terutama dalam bidang layanan pengujian berbasis PCR kepada masyarakat umum dan pemahaman ilmiah tentang tantangan genetik yang dihadapi masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sebagai wujud komitmen dari kewirausahaan sosial ini, maka GSI Lab melalui program sosial #SwabAndSaveIndonesia, hingga saat ini menurutnya terus membagikan PCR swab gratis kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan, yakni masyarakat kurang mampu dan petugas garda terdepan (frontliners) yang memiliki resiko tinggi terpapar.
Selain itu, GSI Lab juga memiliki program sosial #SolidaritySequence yang aktif membantu Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan test Whole Genome Sequencing (WGS) gratis, guna mendeteksi dan melakukan surveillance terhadap varian-varian SARS-CoV-2 yang beredar di Provinsi DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan juga Menteri BUMN Erick Thohir juga terbawa dalam isu bisnis test PCR ini, namun keduanya membantah bahwa keterlibatan mereka di sini untuk mencari keuntungan.
[Gambas:Video CNBC]
Tarif Tes PCR di Kimia Farma Kini Rp 495 Ribu
(wia)