Batu Bara Rekor, PTBA Jadi Pencetak Kenaikan Cuan Terbesar

Feri Sandria, CNBC Indonesia
05 November 2021 08:45
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Salah satu kinerja paling impresif dibukukan oleh emiten batu bara pelat merah yang mencatat pendapatan sebesar Rp 19,38 triliun hingga akhir kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan PTBA tersebut naik 51% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 12,85 triliun.

Lebih hebat lagi, laba bersih perusahaan juga dapat terkerek naik hingga 176% menjadi Rp 4,77 triliun dari semula hanya sebesar Rp 1,73 triliun pada akhir September tahun 2020 lalu. Peningkatan laba ini merupakan yang terbesar di antara emiten lain yang telah menyampaikan laporan keuangan.

Peningkatan laba terbesar kedua dibukukan oleh MBAP yang naik 91% menjadi Rp 698,7 miliar. Selanjutnya diikuti oleh emiten milik Kiki Barki yang laba bersih perusahaan meningkat 46% menjadi 536,82%

Emiten milik Menko Marves juga mencatatkan kinerja cemerlang, di mana laba bersih perusahaan tumbuh 16% menjadi Rp 488,63 miliar dari semula hanya Rp 422 miliar. Hal oni terjadi di tengah pendapatan yang hanya meningkat 4%.

Peningkatan laba paling 'kecil' dibukukan oleh FIRE yang tumbuh 11% menjadi Rp 18,66 miliar. Hal ini terjadi salah satunya karena pendapatan perusahaan menyusut 9% menjadi Rp 702,19 miliar pada akhir kuartal ketiga tahun ini

Terakhir terdapat konglomerasi Grup Astra yang memiliki gurita bisnis di berbagai sektor, juga memiliki unit pertambangan batu bara melalui PT United Tractors Tbk (UNTR) yang sahamnya 59,50% dimiliki oleh Astra.

Bisnis tambang baru bara memang bukanlah merupakan segmen bisnis utama UNTR, akan tetapi kontribusi yang diberikan cukup signifikan. Segmen usaha pertambangan batu bara UNTR dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA).

Secara keseluruhan sampai akhir kuartal ketiga, pendapatan UNTR dari semua sektor termasuk batu bara naik 19% menjadi Rp 57,82 triliun dari semula Rp 49,46 triliun pada sembilan bulan awal tahun 2020 lalu. Laba bersih perusahaan juga tercatat mengalami kenaikan hingga 46% menjadi Rp 7,82 triliun dari semula Rp 5,34 triliun.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular