Gainers & Losers Sesi I

Saham BCIC & Duo Semen Tampil Garang, Induk SCTV Ambles!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
04 November 2021 12:28
Dok: Semen Indonesia
Foto: Dok: Semen Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank PT Bank Jtrust Indonesia Tbk (BCIC) dan dua saham emiten produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menjadi top gainers pada sesi I perdagangan Kamis (4/11/2021).

Sementara itu, saham media Grup Emtek PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang juga induk dari stasiun televisi SCTV dan Indosiar, dan emiten perunggasan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) menjadi saham 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level psikologis 6.600 hingga siang ini. IHSG melesat 0,82% ke posisi 6.605,844 pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (4/11).

Menurut data BEI, 153 saham naik, 354 saham turun dan 158 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,47 triliun dan volume perdagangan mencapai 10,76 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 89,80 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 50,61 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (4/11).

Top Gainers

  1. Bank Jtrust Indonesia (BCIC), saham +34,93%, ke Rp 197, transaksi Rp 15,6 M

  2. Wahana Pronatural (WAPO), +26,39%, ke Rp 182, transaksi Rp 15,4 M

  3. Royalindo Investa Wijaya (INDO), +8,05%, ke Rp 188, transaksi Rp 18,6 M

  4. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), +7,02%, ke Rp 12.950, transaksi Rp 69,3 M

  5. Semen Indonesia (SMGR), +6,33%, ke Rp 10.075, transaksi Rp 229,6 M

Top Losers

  1. Formosa Ingredient Factory (BOBA), saham -5,49%, ke Rp 310, transaksi Rp 5,1 M

  2. Berkah Beton Sadaya (BEBS), -5,10%, ke Rp 2.420, transaksi Rp 17,4 M

  3. Arkadia Digital Media (DIGI), -5,04%, ke Rp 264, transaksi Rp 8,7 M

  4. Surya Citra Media (SCMA), -3,30%, ke Rp 410, transaksi Rp 34,8 M

  5. Widodo Makmur Unggas (WMUU), -3,00%, ke Rp 194, transaksi Rp 15,0 M

Menurut data di atas, saham BCIC memimpin 'klasemen' top gainers dengan melejit hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 34,93% ke Rp 197/saham. Kemarin, saham BCIC juga melesat 9,77%, usai ambles selama 9 hari beruntun.

Sebelumnya eks Bank Century dan Bank Mutiara ini, sudah menetapkan harga pelaksanaan aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yakni Rp 330/saham.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.545.504.522 saham Seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 45,40% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 19 November 2021 di mana setiap pemilik 500 saham perseroan akan memperoleh 227 HMETD.

Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp330/saham, maka nilai emisi saham dalam PMHMETD melalui PUT-2021 ini sebanyak-banyaknya Rp 1,50 triliun.

Selain saham BCIC, saham INTP dan SMGR juga sama-sama terkerek naik masing-masing 7,02% dan 6,33%.

Kenaikan kedua saham tersebut bersamaan dengan terapresiasinya saham emiten semen lainnya. Saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) masing-masing naik 5,30% dan 1,15%.

Berbeda nasib, saham SCMA merosot 3,30% ke Rp 410/saham, usai naik tipis 0,95% pada perdagangan kemarin.

Setali tiga uang, saham WMUU juga ambles 3,00%. Saham ini tampaknya terkena aksi ambil untung setelah kemarin ditutup melesat 9,29%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top Gainers Pekan Lalu Banyak Saham Konglomerat RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular