Batu Bara Turun 30% Sehari, Bagaimana Nasibnya pada November?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas dunia naik sepanjang tahun ini dan mencapai puncaknya pada Oktober. Beberapa komoditas sukses mengukir rekor harga tertinggi sepanjang masa, tapi setelah itu satu per satu mulai berguguran.
Batu bara sepanjang 2021 mencetak lonjakan harga sebesar 171,67% dan menyentuh harga tertinggi sepanjang masa pada 5 Oktober. Namun setelah itu, harga batu bara dunia jatuh hingga 46% hingga hari ini (2/11/2021).
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) senasib dengan batu bara yang tertekan setelah mencapai rekor tertinggi. Sawit mencapai harga tertinggi pada 20 Oktober, selanjutnya turun 2,17% hingga hari ini.
Harga komoditas yang meroket tahun ini dipicu oleh kendala pasokan. Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) yang menyerang tahun 2020 membuat operasi tambang lumpuh. Walaupun saat ini mulai pulih, operasi tambang masih belum mampu mencapai titik maksimal.
Di sisi lain, permintaan datang dengan cepat karena roda ekonomi di sejumlah negara mulai bergerak. Kebutuhan komoditas sebagai bahan baku industri maupun bahan bakar melonjak di tengah pasokan yang masih minim. Hal ini yang menyebabkan "boom" komoditas tahun 2021.
Harga komoditas yang tinggi memiliki dua sisi. Bagi para produsen komoditas seperti Indonesia, kenaikan harga merupakan berkah. Namun, bagi negara konsumen, situasi ini merupakan "bencana".
Biaya pembelian yang tinggi membuat komoditas tidak bisa diserap oleh industri, sehingga aktivitas manufaktur menjadi lesu bahkan terjadi krisis energi seperti yang terjadi di China.
Pemerintah China mengambil langkah intervensi harga dengan menambah pasokan batu bara dalam negeri untuk mendinginkan harga batu bara yang terus membara. Hal ini dilakukan agar si emas hitam bisa diserap oleh pembangkit listrik dan menjauhkan China dari krisis listrik seperti yang terjadi saat ini.
Hasilnya, harga batu bara termal China saat ini sudah turun 52% sejak harga tertinggi pada 19 Oktober 2021. Begitu juga dengan harga batu bara dunia yang berada di level US$ 145/ton, jatuh 46% dari harga tertinggi US$ 269,5/ton.
(ras/ras)