
Saham-saham Farmasi Naik Daun, Dirangsang Kinerja Kuartal-III

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham emiten farmasi menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (2/11/2021). Salah satu sentimen positif bagi emiten farmasi akhir-akhir ini adalah soal rilis kinerja keuangan sejumlah emiten per kuartal III 2021 yang tergolong positif.
Berikut kenaikan saham farmasi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.20 WIB.
Indofarma (INAF), saham +0,86%, ke Rp 2.340/saham
Tempo Scan Pacific (TSPC), +0,69%, ke Rp 1.465/saham
Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), +0,60%, ke Rp 845/saham
Kimia Farma (KAEF), +0,41%, ke Rp 2.440/saham
Kalbe Farma (KLBF), +0,31%, ke Rp 1.595/saham
Itama Ranoraya (IRRA), +0,29%, ke Rp 1.720/saham
Berdasarkan data di atas, saham emiten BUMN INAF menjadi yang paling naik, yakni 0,86% ke Rp 2.340/saham, rebound dari koreksi 0,85% pada Senin kemarin.
Terbaru, Indofarma membukukan laba bersih sebesar Rp 2,82 miliar pada periode laporan keuangan yang berakhir pada 30 September 2021. Nilai ini berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya di mana Indofarma mencatatkan kerugian bersih senilai Rp 18,88 miliar.
Emiten bersandi INAF ini membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 99,91% dari Rp 749,25 miliar menjadi Rp 1,49 triliun.
Kedua, saham TSPC mencuat 0,69% ke Rp 1.465/saham, setelah turun dalam 2 hari terakhir.
Menurut laporan keuangan yang terbit di BEI, per 30 September 2021 TSPC berhasil mencetak laba Rp 545,66 miliar, naik 10,09% secara tahunan dari laba bersih Rp 495,65 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan dan penjualan usaha TSPC juga tumbuh 3,13% secara yoy menjadi Rp 8,34 triliun.
Ketiga, saham SIDO terkerek 0,60% ke Rp 845/saham, usai turun 0,59% kemarin.
Menurut laporan keuangan yang terbit di website BEI, Senin (18/10), SIDO berhasil membukukan kenaikan laba bersih 35,06% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 865,50 miliar pada triwulan III 2021, dari laba bersih Rp 640,81 miliar pada triwulan III 2020.
Pendapatan dan penjualan usaha SIDO pun terkerek naik 23,00% secara yoy dari Rp 2,26 triliun pada 30 September 2020 menjadi Rp 2,78 triliun pada akhir September 2021.
Selain saham INAF, saham emiten pelat merah lainnya, KAEF, juga naik 0,41% ke Rp 2.440/saham, usai stagnan pada Senin kemarin. KAEF sendiri belum melaporkan kinerja keuangan per 30 September 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eits! PPKM Diperpanjang, Saham-saham Farmasi Unjuk Gigi